Puisi: Butir Hujan (Karya Esha Tegar Putra)
Puisi: Butir Hujan
Karya: Esha Tegar Putra
Butir Hujan
butiran hujan turun dari talang betung atap rumahmu
membentuk tali dan menyerupai ular yang setiap
malam mematuk tidurmu. kau tak juga sadar bahwasanya
butiran hujan itu menginginkan sebuah cambung untuk
kau tampung, agar senantiasa ia terungguk dengan
baik. agar ia bisa kau tanak bersama beras, agar ia bisa kau
gelegakkan bersama daun pucuk ubi, agar ia menjadi uap
dan bisa kau lesatkan ke dalam buah merah pedas
mungkin saja kau akan dililit ular setiap malamnya sampai
kau menjadi seorang tua dan renta—ular yang merupakan
penjelmaan dari butiran hujan yang tak kunjung kau maknai
di setiap gerakmu. sebab ia senantiasa berkunjung pada
kesalmu. kesal pada dingin sebagai penabuh daging sintalmu
dan karena itulah kau tak ingin memaknai hadirnya. tiap kali
butir hujan itu merangsek turun dari talang atap rumahmu
kau selalu menolehkan muka ke arah lain agar kau tak
melihat gambaran kesedihan yang terpendam di ricik
bunyinya. bunyi yang jatuh bertimpa dengan kulit tanah
Kandangpadati, 2008
Karya: Esha Tegar Putra
Biodata Esha Tegar Putra:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 29 April 1985 di Saniang Baka, Kabupaten Solok, Indonesia.