Analisis Puisi:
Puisi "Baluk Rening, Jembrana" karya Wayan Jengki Sunarta menggambarkan keindahan dan makna dalam hubungan cinta yang menggelora di tepian pantai Baluk Rening, Jembrana. Puisi ini memanfaatkan alam dan lingkungan sekitarnya sebagai latar untuk menceritakan tentang perasaan cinta, kerinduan, dan kebahagiaan.
Keindahan Alam: Puisi ini memulai dengan gambaran tentang keindahan pantai, di mana cinta "menyapa pantai" dan alam sekitar menjadi saksi atas perasaan ini. Kecantikan dan kedamaian pantai digambarkan melalui unsur-unsur seperti desir angin, pasir, dan nyiur pandan.
Simbolisme Ombak dan Alam: Ombak menjadi simbol perjalanan dan perubahan dalam hubungan cinta. Puisi menggambarkan ombak sebagai cerita yang tak bosan bercerita tentang keindahan laut dan alam. Ombak juga mencerminkan perasaan dalam jiwa, yang selalu menggelora seperti buih ombak. Alam, seperti mawar laut dan nyiur pandan, menggambarkan keindahan dan keberagaman dalam cinta.
Kebahagiaan dan Kekaguman: Puisi ini menciptakan suasana kebahagiaan dan kekaguman terhadap pasangan. Keberadaan sang jelita (kekasih) membawa kebahagiaan dan gairah dalam hidup penyair. Wangi tubuhnya menjadi elemen alam yang memikat, dan terasa menyatu dengan angin garam dan suasana pantai.
Simbolisme Jiwa dan Sunyi: Penyair menyebutkan bahwa sang jelita mencari "sunyi" di hatinya. Hal ini mencerminkan rasa damai dan ketenangan dalam hubungan cinta, di mana keduanya merasa lengkap dan harmoni bersama. Puisi ini menggambarkan betapa kehadiran sang jelita mampu menciptakan kedamaian dan sunyi yang dicari di dalam jiwa penyair.
Harmoni dengan Alam: Puisi ini menggambarkan harmoni antara hubungan cinta dan alam sekitar. Pasangan ini menari bersama pasir, ombak, dan angin, menggambarkan hubungan yang alami dan seimbang. Alam menjadi bagian dari cerita cinta mereka dan mengiringi perasaan yang tumbuh di dalam hati.
Puisi "Baluk Rening, Jembrana" oleh Wayan Jengki Sunarta adalah sebuah karya yang menggambarkan keindahan alam, hubungan cinta yang bergejolak, dan kedamaian dalam harmoni dengan lingkungan. Puisi ini menciptakan gambaran tentang cinta yang meresap dalam setiap elemen alam, mengajak pembaca merasakan perasaan cinta dan keindahan yang mendalam di tepi pantai Baluk Rening.
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Biodata Wayan Jengki Sunarta:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.