Puisi: Tukang Kunci (Karya A. Muttaqin)

Puisi: Tukang Kunci Karya: A. Muttaqin
Tukang Kunci

Berpeci putih, perangaimu mirip orang suci
Rautmu serupa petapa paling sabar di bumi
Ditebali jenggot dan cambang kusut masai
Kau seperti pengkhutbah yang lari dari toa.

Tidak. Tidak. Kau tak ingin berkhutbah
Kau tak suka cocot corong dan pengeras suara
Sebab kuping adalah gua, tempat para nabi
Menemukan kembali diri dan Tuhannya.

Tidak. Tidak. Kau tak tahu jarak diri dan Tuhan
Tabir tipis yang tak tertembus mulut dan mata bebal.
Maka kau pun memilih menjadi perajin besi
Mengantur logam berat di mana malam berkarat.

Tidak. Tidak. Kau yakin, tak ada yang paham,
Paham hatam kelambu alam dan rahasia malam.
Sebab itulah demit, jerangkong, jenglot, begejil,
Weleg, genderuwo dan asu buntung melolong

Di sisimu, saat kau menyalakan lampu putih
Mengambil gagang gerendo dan kasar kikir
Menaksir sandi-sandi sulit dan watas wingit
Membikin bolongan alit seperti lubang langit

Tidak. Tidak. Kau tak paham tentang bolongan
Dan lubang langit. Jemarimu juga tak terampil
Memutar bebutir tasbih dan pentil. Jemarimu
Hanya karip dengan seperangkat alat tukang

Di mana gerendo, kikir, obeng, gergaji, palu
Dan uncek bekerja, mengatur logam, memutar
Sandi besi yang mengunci kaki dan langkah
Agar belenggu dan pintu-pintu kembali terbuka.

2014

A. Muttaqin
Puisi: Tukang Kunci
Karya: A. Muttaqin

Biodata A. Muttaqin:
  • A. Muttaqin lahir pada tanggal 11 Maret 1983 di Gresik, Jawa Timur.
© Sepenuhnya. All rights reserved.