Puisi: Tanyakan Pada Rembulan (Karya Mahdi Idris)

Puisi: Tanyakan Pada Rembulan Karya: Mahdi Idris
Tanyakan Pada Rembulan


Tanyakan pada rembulan yang dating singgah di halaman siapa sesungguhnya pemilik dedaunan berguguran pada musim hujan, siapa yang telah menggugurkannya, menjelma humus tak bernama?

Ya, tanyakan pada rembulan yang menyaksikan daunan berguguran pada malam itu dihempas gelombang angin senja, menuju lembah sampai ke muara terdalam. Jangan kau tanyakan padaku yang Cuma sebatang ilalang terluka, diinjak kuda liar di padang sabana, lalu kembali ke muasal tanah yang ditakdirkan. Percuma kau tanyakan padaku, yang tak mampu lagi bicara setelah musim tumbuh berlalu pada awal tahun.

Tanyakanlah pada rembulan, pada benderangnya di malam purnama saat harum kembang kamboja bermekaran membawa kabar kematian siapa lagi yang mesti terima dengan lapang dada. Percuma kau mengumbar birahi bicara, menusuk-nusuk jantungku dengan sebilah pedang bambu yang kusimpan untuk hari perayaan kemerdekaan.

Puisi: Tanyakan Pada Rembulan
Puisi: Tanyakan Pada Rembulan
Karya: Mahdi Idris

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Embun Embun jatuh di bibirku menjelma kata tanpa rasa di rimbun daun ia menjelma kalimat panjang mengalir sampai ke akar menyusun kamus berhumus. Sejak ia jatuh d…
  • Luka Luka. Ya, luka adalah perih yang menusuk ke jantung. Seperti angan seorang pelaut yang kehilangan arah, salah jalan pulang. Sauh enggan tertambat, sebab daratan masih me…
  • Percakapan Terakhir Pada malam itu, kita bersua  tentang  masa lalu yang mengganggu urat saraf.  Kadang berkabut, membeku dan mencair dalam cangkir kopi dan kepu…
  • Atas Nama Cinta PadaMu  Aku bersimpuh diri antara bebukit cinta berharap penuh terima aku sebagai penelesuri rimba di dasar bukit fana. Di sana, air dari bu…
  • Kelam Ketika aku melamunkan diri kutemukan jua sebongkah batu licin dalam kepala kukenang-kenang selamanya membiarkan nurani jatuh dari pundak karang. Bila hampir…
  • Sejak Semula Sejak semula semua menerka batu-batu diperam asin laut. Seperti rentetan waktu yang mengeja bisu hingga batu-batu mendulang mimpi di sungai. Namun tak disangka bat…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.