Sumber: Montase (2016)
Analisis Puisi:
Puisi "Tafsir Clair de Lune — Debussy" karya Wayan Jengki Sunarta menggambarkan perjalanan emosional seorang individu yang mencari keindahan dan kedamaian dalam pengalaman pribadi dengan mengaitkannya dengan musik "Clair de Lune" karya Debussy.
Imaji dan Bahasa
- Cahaya bulan: Simbol dari keindahan alam dan spiritualitas.
- Malam yang manis: Awalnya dideskripsikan dengan indah namun berubah menjadi pahit dan membingungkan.
- Pemabuk cahaya: Metafora untuk seseorang yang terlalu terpaku pada dunia material dan tidak mampu menghargai keindahan yang sejati.
- Seperti laron patah sayap: Gambaran dari kehilangan arah dan keputusasaan.
Struktur dan Gaya Bahasa
Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang kaya akan simbol dan metafora untuk menciptakan suasana yang intens dan reflektif. Pilihan kata-kata yang mendalam membantu dalam menggambarkan perjalanan emosional dan spiritual tokoh utama.
Musikal dan Filosofis
Dengan mengaitkan pengalaman dengan musik "Clair de Lune" karya Debussy, puisi ini mengeksplorasi tema-tema seperti pencarian makna hidup, perasaan kehampaan, dan momen pencerahan spiritual yang mendalam. Debussy sendiri sering kali dianggap sebagai penggagas musik impresionis yang memadukan musik dengan nuansa alam dan emosi manusia.
Puisi "Tafsir Clair de Lune — Debussy" karya Wayan Jengki Sunarta adalah karya yang menggambarkan perjalanan spiritual dan emosional seorang individu dalam mencari arti hidup dan kedamaian. Dengan menggabungkan elemen musik dan alam, puisi ini menawarkan pandangan yang mendalam tentang kompleksitas eksistensi manusia dan keindahan alam semesta.
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Biodata Wayan Jengki Sunarta:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.