Puisi: Surat untuk Hari Esok (Karya Syamsu Indra Usman)

Puisi "Surat untuk Hari Esok" karya Syamsu Indra Usman mengajak pembaca untuk merenung tentang arti kehidupan, peran kita sebagai manusia, dan ...
Surat untuk Hari Esok
(Bagi Generasi Muda)

Kutulis surat ini buat kita semua
bukan lantaran aku merasa tertua
aku hanya ingin bercerita
tentang manusia
dan semua kehidupannya
andainya kita seorang pemuda
kita gunakan tenaga kita yang ada
untuk rakyat dan bangsa
kita timba dan kita tambah ilmu
untuk bekal hari tua kita
dan kita jangan lupa beribadah
untuk bekal kita kembali ke alam baqa
kita ingat dunia tempat kita singgah sementara
andainya kita menderita kita tabah dan tawakallah
andainya kita bahagia dan banyak harta
kita berzakat fitrahlah di jalan Allah
jangan kita sombong dan berbangga diri
kita sadari semuanya takkan abadi selamanya
kita semua adalah ibarat sebutir atom di hadapan-Nya
kita camkan ini untuk menyongsong hari esok nan gembira

Bengkulu, 1987

Analisis Puisi:

Puisi "Surat untuk Hari Esok" karya Syamsu Indra Usman adalah sebuah karya yang penuh dengan pesan moral dan nasihat. Dalam puisi ini, penulis mengajak pembaca untuk merenung tentang arti kehidupan, peran kita sebagai manusia, dan bagaimana kita mempersiapkan diri untuk masa depan. Melalui struktur dan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini menyampaikan pesan yang mendalam tentang tanggung jawab, kesederhanaan, dan keikhlasan.

Menulis Surat untuk Semua

Pembukaan puisi dengan "Kutulis surat ini buat kita semua" menunjukkan bahwa pesan yang ingin disampaikan adalah universal dan relevan bagi setiap individu, tanpa memandang usia atau status. Penulis menegaskan bahwa tujuan dari surat ini bukan karena merasa tertua, melainkan untuk berbagi wawasan dan pengalaman tentang kehidupan.

Kewajiban dan Tanggung Jawab sebagai Pemuda

"Jika kita seorang pemuda, kita gunakan tenaga kita yang ada untuk rakyat dan bangsa" adalah ajakan untuk memanfaatkan masa muda dengan bijaksana. Penulis mengingatkan bahwa energi dan kekuatan di masa muda sebaiknya digunakan untuk kebaikan bersama, baik melalui kontribusi terhadap masyarakat maupun dalam pengembangan diri melalui pendidikan dan ilmu.

Pentingnya Ibadah dan Kesadaran Akan Kehidupan

Pesan berikutnya adalah tentang pentingnya beribadah dan menyadari bahwa dunia adalah tempat singgah sementara. "Kita jangan lupa beribadah untuk bekal kita kembali ke alam baqa" mengingatkan pembaca untuk tidak melupakan kewajiban spiritual sebagai persiapan untuk kehidupan setelah mati. Kesadaran bahwa dunia bukanlah segalanya harus mendorong kita untuk menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran akan nilai-nilai agama.

Kesederhanaan dan Kewaspadaan Terhadap Harta

Penulis juga menekankan pentingnya kesederhanaan dan kewaspadaan terhadap harta. "Jika kita bahagia dan banyak harta, kita berzakat fitrahlah di jalan Allah, jangan kita sombong dan berbangga diri" merupakan peringatan agar kita tidak terjebak dalam kesombongan atau kebanggaan yang tidak sehat, melainkan menggunakan kekayaan kita untuk tujuan yang baik dan membantu sesama.

Kesadaran Akan Keterbatasan

"Semua adalah ibarat sebutir atom di hadapan-Nya" menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran akan keterbatasan manusia di hadapan Tuhan. Ini mengajak pembaca untuk tidak merasa terlalu besar atau penting, melainkan untuk selalu ingat bahwa kita adalah bagian kecil dari ciptaan Tuhan yang lebih besar.

Menyongsong Hari Esok

Penutup puisi menggarisbawahi harapan untuk hari esok yang lebih baik: "Kita camkan ini untuk menyongsong hari esok nan gembira." Penulis mengajak kita untuk mempersiapkan diri dengan cara yang benar, agar kita dapat menyongsong masa depan dengan penuh kebahagiaan dan kepuasan, baik secara spiritual maupun material.

Puisi "Surat untuk Hari Esok" karya Syamsu Indra Usman adalah puisi yang menggugah kesadaran tentang pentingnya memanfaatkan waktu, tanggung jawab, dan kesadaran spiritual dalam hidup. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini memberikan nasihat tentang bagaimana kita seharusnya menjalani hidup, mempersiapkan masa depan, dan bersikap rendah hati. Pesan moral yang disampaikan sangat relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya sebagai pedoman yang bermanfaat bagi setiap pembaca.

Puisi
Puisi: Surat untuk Hari Esok
Karya: Syamsu Indra Usman

Biodata Syamsu Indra Usman:
  • Syamsu Indra Usman lahir pada tanggal 12 Oktober 1956 di Lahat, Sumatera Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.