Puisi: Seperti Pohon Tua (Karya A. Muttaqin)

Puisi "Seperti Pohon Tua" karya A. Muttaqin mengajak pembaca untuk merenung dan memahami makna yang lebih dalam tentang hidup, pencarian spiritual, ..
Seperti Pohon Tua

Seperti pohon tua, tinggi dan tua, kau diam dalam sunyi, sendiri
menunduk ke bumi, seperti nabi, atau sufi, atau orang-orang suci.

Seperti pohon tua, kau melahirkan petapa, melahirkan Buddha
burung-burung yang merdeka, juga semut yang tak lelah bekerja.

Seperti pohon tua, akarmu menancap ke bumi, daun-daunmu
merambah langit, jin-jin memelukmu bagai jelmaan kekasih gaib.

Seperti pohon tua, kepadamu Tuhan menitipkan tiga rupa sabda
untuk kau olah menjadi bunga, menjadi biji, menjadi buah-buah.

Seperti pohon tua, di daunmu sepi bekerja, matahari ialah kekasih
sejatimu yang kau cintai selapang berkah, setulus doa-doa.

Seperti pohon tua, kau karib dengan udara, oksigen, serta karbon
dioksida di mana cintamu yang lembut terpaut di tiap-tiap denyut.

2019

Analisis Puisi:

Puisi "Seperti Pohon Tua" karya A. Muttaqin adalah sebuah karya yang menyentuh dengan gaya yang penuh refleksi dan simbolisme. Puisi ini menggunakan pohon tua sebagai metafora untuk menggambarkan berbagai aspek kehidupan, spiritualitas, dan hubungan manusia dengan alam.

Tema dan Pesan Puisi

  • Kebijaksanaan dan Keteguhan: Tema utama puisi ini adalah kebijaksanaan dan keteguhan yang digambarkan melalui metafora pohon tua. Pohon tua yang tinggi dan tua melambangkan kebijaksanaan dan keteguhan seseorang yang telah mengalami banyak hal dan tetap berdiri teguh dalam diam. Seperti pohon tua, individu yang bijaksana menghadapinya dengan ketenangan dan kedamaian.
  • Spiritualitas dan Kesucian: Puisi ini juga mengeksplorasi tema spiritualitas dan kesucian. Pohon tua diibaratkan seperti nabi, sufi, atau orang-orang suci yang hidup dalam kesendirian dan kedamaian. Pohon yang melahirkan petapa dan Buddha menggambarkan hubungan dengan dimensi spiritual yang lebih tinggi dan pencarian makna dalam hidup.
  • Hubungan dengan Alam: Tema hubungan dengan alam juga sangat kuat dalam puisi ini. Pohon tua dengan akarnya yang menancap ke bumi dan daun-daunnya yang merambah langit menggambarkan hubungan yang mendalam dan harmonis dengan alam. Pohon ini menjadi simbol keterhubungan antara manusia dan lingkungan sekitar.
  • Pemberian dan Penerimaan: Puisi ini juga menyentuh tema pemberian dan penerimaan. Pohon tua yang melahirkan bunga, biji, dan buah-buahan mencerminkan siklus pemberian dan penerimaan dalam hidup. Tuhan yang menitipkan tiga rupa sabda kepada pohon ini menunjukkan bagaimana individu dapat mengolah dan memberikan hasil dari apa yang telah diterima.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Metafora dan Simbolisme: A. Muttaqin menggunakan metafora dan simbolisme untuk menyampaikan pesan dalam puisi ini. Pohon tua melambangkan kebijaksanaan, kesucian, dan hubungan dengan alam. Metafora ini membantu pembaca memahami makna yang lebih dalam dari setiap elemen puisi, seperti akarnya yang menancap ke bumi dan daun-daunnya yang merambah langit.
  • Bahasa yang Meditatif dan Reflektif: Bahasa dalam puisi ini memiliki nuansa meditatif dan reflektif. Pilihan kata seperti "pohon tua," "petapa," dan "bunga" menciptakan suasana yang tenang dan contemplatif. Ini memberikan dimensi emosional yang mendalam dan mengundang pembaca untuk merenung.
  • Struktur Berulang: Puisi ini memiliki struktur berulang dengan frasa "Seperti pohon tua" yang diulang di setiap bait. Struktur ini memberikan ritme dan kekuatan pada puisi, serta menekankan tema sentral tentang pohon tua sebagai simbol kebijaksanaan dan spiritualitas.

Makna dan Interpretasi

  • Simbol Kebijaksanaan dan Ketenangan: Pohon tua dalam puisi ini melambangkan kebijaksanaan dan ketenangan yang diperoleh melalui pengalaman hidup. Keberadaan pohon yang tenang dan berdiri teguh mengingatkan kita untuk menghadapi kehidupan dengan ketenangan dan kebijaksanaan.
  • Pencarian Spiritual: Puisi ini menggambarkan pencarian spiritual dan hubungan dengan dimensi yang lebih tinggi. Pohon yang diibaratkan seperti nabi atau sufi menunjukkan perjalanan spiritual yang mendalam dan pencarian makna dalam hidup.
  • Harmoni dengan Alam: Pohon tua yang akarnya menancap ke bumi dan daun-daunnya merambah langit mencerminkan harmoni dengan alam. Ini mengajarkan kita untuk menjaga hubungan yang seimbang dan harmonis dengan lingkungan sekitar kita.
  • Pemberian dan Hasil: Puisi ini juga mencerminkan siklus pemberian dan hasil. Pohon yang melahirkan bunga, biji, dan buah-buahan menunjukkan bagaimana kita dapat mengolah dan memberikan hasil dari apa yang telah kita terima dalam hidup.
Puisi "Seperti Pohon Tua" karya A. Muttaqin adalah sebuah karya yang mendalam dan penuh makna, menggambarkan kebijaksanaan, spiritualitas, dan hubungan dengan alam melalui metafora pohon tua. Dengan menggunakan bahasa yang meditatif dan struktur berulang, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung dan memahami makna yang lebih dalam tentang hidup, pencarian spiritual, dan harmoni dengan alam. Puisi ini memberikan refleksi yang mendalam tentang bagaimana kita dapat hidup dengan kebijaksanaan dan ketenangan, sambil menjaga hubungan yang seimbang dengan lingkungan sekitar kita.

A. Muttaqin
Puisi: Seperti Pohon Tua
Karya: A. Muttaqin

Biodata A. Muttaqin:
  • A. Muttaqin lahir pada tanggal 11 Maret 1983 di Gresik, Jawa Timur.
© Sepenuhnya. All rights reserved.