Puisi: Sepanjang Rel-Rel Tegalrejo (Karya Badjuri Doellah Joesro)

Puisi: Sepanjang Rel-rel Tegalrejo Pernah Sang Pangeran, Mencabutnya Tanda Ceritera Perang Karya: Badjuri Doellah Joesro
Sepanjang Rel-Rel Tegalrejo
Pernah Sang Pangeran,
Mencabutnya Tanda Ceritera Perang

Berderet langkah di atas bantalan besi kayu disaksikan tebing
Winongo, yang menganga sambil melambaikan rayuanmu,
adakah telah sirna, arti perjuangan sang Pangeran?

Di Tegalrejo, sekarang potret hidupku,
kugantungkan,
ada istri serta anak-anak tersenyum di dinding,
memberikan terus gempitanya, sorak-sore di atas awan-awan,
kampungnya yang permai.

Kudengar pasti, hingga sekarang
kilatan keris Sang Pangeran, membelah dadaku yang gempal,
pernah ringkik kudanya, mendepak tanah tegalan,
tanda terus maju, menyamakan langkah bagi seluruh warga:
di sini ada barisan, petani, kaum santri,
juga para wanita, dengan ani-ani ditangannya.

Sedangkan jauh di surau, yang terhimpun daun-daun
pedesaan,
selalu melantunkan asma-Mu, tiada henti bagi air mengalir,
tiada henti.

Ada kesunyian terus berjalan, sejak sepanjang Winongo,
Sudagaran, Tegalrejo dan Tompeyan, tandanya aku masih
tresna,

sambil terus berlalu, memenuhi,
memukuli genderangmu, bertalu
terus bertalu.

Desember, 1999

Sumber: Astana Kastawa 2 (2015)

Puisi: Sepanjang Rel-rel Tegalrejo ...
Puisi: Sepanjang Rel-Rel Tegalrejo
Karya: Badjuri Doellah Joesro

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.