Puisi: Sembilan Belas Mei (Karya Mahdi Idris)

Puisi: Sembilan Belas Mei Karya: Mahdi Idris
Sembilan Belas Mei


Malam dini hari
kuda-kuda besi berlari
menembus pekat malam
menghalau angin gigil
merobek tubuh, bersimbah darah.

Sepasang mata benteng
kau jadikan peluru tajam
menikam jantung
kau bangun makam di padang ilalang.

Dalam diammu
kau rubuhkan tiang-tiang baja
kau patahkan sayap garuda
ribuan mortir kau tiupkan
dari singgasana seberang lautan.

Kuda-kuda besi, sepasang mata bentengmu
telah gugurkan tunas pertiwi;
lantas bagaimana kami mencintaimu sebagai ibu?


Puisi: Sembilan Belas Mei
Puisi: Sembilan Belas Mei
Karya: Mahdi Idris

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Dan Tiba-Tiba Dan tiba-tiba hujan melengkung di matamu saat perayaan malam purnama di sudut kota di antara duka cita perahu nelayan mengapa badai tak pernah reda me…
  • Damai Dalam sukmaku terbentang taman surga. Kumbang-kumbang berlari burung-burung berkicau, reremputan tak pernah risau dizalimi embun telah memberinya tetesan damai …
  • Sembilan Belas Mei Malam dini hari kuda-kuda besi berlari menembus pekat malam menghalau angin gigil merobek tubuh, bersimbah darah. Sepasang mata benteng kau j…
  • Pengakuan Aku tahu Rumi telah merayu-Mu dengan Syahdu Jiwanya menggelepar-gelapar merajuk mahabbah-Mu. Dimana Kau letak, ia telah menuju. Dia simpan Engkau dalam kalbunya…
  • Pada Senja Bersamamu Saat itu ada senja yang menikamku Mengeluarkan darah perkabungan setelah kita melepas tawa. Aku kembali bersamamu di senja yang lain Menghitu…
  • Latar Gelap Mereka memasuki ruang-ruang pengap meninggalkan lampu-lampu kecil di peristirahatan. Meninggalkan jubah kehormatan, bayi-bayi fitrah yang lahir dalam remang cahaya m…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.