Puisi: Sebuah Benteng (Karya Harijadi S. Hartowardojo)

Puisi "Sebuah Benteng" karya Harijadi S. Hartowardojo menghadirkan gambaran yang kuat tentang perjuangan, kegagalan, dan ketekunan dalam mencapai ...
Sebuah Benteng

Sebuah benteng telah tertimbun bukit pasir
Sedang langit malam kelelawar terbang kehilangan sarang
Anjing melolong meratapi bintang
Gubung Penceng tenang menyilang

Kutarik garis
memotong kakilangit di dekat fajar
Mengombak bukit pasir di angin pantai
Bergeser laut menyeret reruntuk

Hendra!
Hendra!
Di atas reruntuh benteng pertahananku
Kupertahankan terus bendera berkibar

Sumber: Tonggak 2 (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Sebuah Benteng" karya Harijadi S. Hartowardojo adalah karya yang menghadirkan gambaran yang kuat tentang perjuangan, kegagalan, dan ketekunan dalam mencapai tujuan. Dalam puisi ini, kita dapat merasakan perasaan penyair yang tulus dan tekadnya untuk mempertahankan yang ia nilai berharga.

Gambaran Alam: Puisi ini dimulai dengan gambaran alam yang kuat. Bukit pasir yang tertimbun dan langit malam yang diisi dengan kelelawar yang kehilangan sarang menciptakan suasana alam yang luas dan indah. Ini menciptakan kontras antara alam yang begitu besar dan benteng yang terkubur di dalamnya, menggambarkan betapa kecilnya manusia di hadapan alam semesta yang luas.

Kesepian dan Kehilangan: Puisi ini menggambarkan kesepian dan kehilangan melalui gambaran anjing yang melolong dan meratapi bintang. Ini menciptakan gambaran emosional yang kuat tentang kesedihan dan perasaan kehilangan yang mungkin dirasakan oleh penyair atau oleh manusia pada umumnya. Kesepian juga mencerminkan kondisi benteng yang terlantar.

Ketekunan dan Keberanian: Penyair menunjukkan ketekunan dan keberaniannya dalam baris-baris selanjutnya. Dalam "Kutarik garis / memotong kakilangit di dekat fajar," penyair menciptakan gambaran tentang tindakan keras dan tekadnya untuk merubah nasib. Gambaran ini menciptakan kesan bahwa penyair berani menghadapi tantangan dan berusaha meraih kemenangan.

Bendera Berkibar: Puisi ini mencapai puncaknya ketika penyair berteriak, "Hendra! Hendra! / Di atas reruntuh benteng pertahananku / Kupertahankan terus bendera berkibar." Ini adalah penegasan tekad penyair untuk terus berjuang dan mempertahankan yang ia nilai berharga. Bendera yang berkibar menciptakan gambaran kemenangan dan kebangkitan.

Pesan Keberanian dan Kebangkitan: Puisi "Sebuah Benteng" mengandung pesan penting tentang keberanian, ketekunan, dan semangat perjuangan. Penyair menghadirkan gambaran alam yang luas dan emosionalitas yang mendalam untuk menggambarkan perjuangan manusia dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan. Puisi ini adalah pengingat bahwa dalam keberanian dan ketekunan kita, kita dapat meraih kemenangan dan kebangkitan.

Dengan demikian, puisi ini adalah karya yang membangkitkan semangat dan mengundang pembaca untuk merenungkan makna perjuangan dan keberanian dalam kehidupan. Ini adalah pengingat bahwa, walaupun dihadapkan pada tantangan yang sulit, kita dapat mempertahankan bendera kita berkibar dan mencapai kemenangan.

Harijadi S. Hartowardojo
Puisi: Sebuah Benteng
Karya: Harijadi S. Hartowardojo

Biodata Harijadi S. Hartowardojo:
  • Harijadi S. Hartowardojo (nama lengkap: Harjadi Sulaiman Hartowardojo / EyD: Hariyadi Sulaiman Hartowardoyo) lahir pada tanggal 18 Maret 1930 di Desa Ngankruk Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia.
  • Harijadi S. Hartowardojo meninggal dunia pada tanggal 9 April 1984 di Jakarta, Indonesia (dimakamkan di Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia).
  • Harijadi S. Hartowardojo adalah salah satu Sastrawan Angkatan 1950-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.