Puisi: Sajak Sumur Dalam (Karya Nyoman Anarti Panoshada)

Puisi "Sajak Sumur Dalam" karya Nyoman Anarti Panoshada menghadirkan gambaran yang mendalam dan melankolis tentang keadaan sumur dalam yang sunyi ...
Sajak Sumur Dalam


air tumpah bayang pecah
gelombang keruh gelombang goyang di dalam
sumur dalam sumur sunyi terasing
merajut bening sendirian


Yogyakarta, 27 Maret 1980

Sumber: Astana Kastawa 2 (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Sumur Dalam" karya Nyoman Anarti Panoshada menghadirkan gambaran yang mendalam dan melankolis tentang keadaan sumur dalam yang sunyi dan terasing.

Tema Kesendirian dan Kedalaman

Puisi ini secara langsung membawa pembaca ke dalam suasana sumur dalam yang sunyi dan terasing. Tema utama yang tergambar adalah kesendirian dan kedalaman. Sumur dalam sering kali menjadi simbol keheningan dan isolasi, tempat di mana keberadaan manusia merasakan kesunyian yang mendalam dan terisolasi dari dunia luar.

Imaji dan Visualisasi

"air tumpah bayang pecah / gelombang keruh gelombang goyang di dalam"

Baris pertama dengan gambaran "air tumpah bayang pecah" menggambarkan refleksi air yang bergerak, menciptakan gambaran visual tentang kegelapan yang terpotong oleh gerakan air. "Gelombang keruh gelombang goyang di dalam" menambahkan kedalaman visual, dengan menggambarkan air yang gelap dan bergerak di dalam sumur yang dalam.

Keheningan dan Keberadaan Sendirian

"sumur dalam sumur sunyi terasing / merajut bening sendirian"

Pengulangan kata "sumur dalam sumur sunyi terasing" menekankan suasana kesunyian dan terasing yang dialami oleh sumur tersebut. Kata "merajut bening sendirian" memberikan gambaran tentang kejernihan yang ada di dalam sumur, yang kontras dengan keheningan dan kesendirian yang dirasakan.

Simbolisme dan Makna Mendalam

Sumur dalam dalam puisi ini dapat dipahami sebagai metafora untuk keadaan batin manusia yang dalam, tempat di mana seseorang merenungkan eksistensi dan kehidupan secara mendalam. Air yang bergerak dan kejernihan yang terlihat dalam sumur dapat dimaknai sebagai pencarian makna dan kedalaman yang ada di dalam diri sendiri.

Gaya Bahasa dan Struktur

Puisi ini ditulis dengan gaya bahasa yang padat dan simbolis, menggunakan bahasa yang kuat dalam menggambarkan suasana hati dan kondisi alam. Strukturnya singkat namun mampu menggambarkan gambaran yang kuat dan memikat perhatian pembaca.

Puisi "Sajak Sumur Dalam" karya  Nyoman Anarti Panoshada adalah sebuah penggambaran yang kuat tentang kesunyian, kedalaman, dan eksistensi. Dengan penggunaan gambaran visual yang kuat dan bahasa yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keheningan yang ada di dalam diri dan hubungan dengan alam sekitar yang misterius dan terasing.

Puisi
Puisi: Sajak Sumur Dalam
Karya: Nyoman Anarti Panoshada

Biodata Nyoman Anarti Panoshada:
  • Nyoman Anarti Panoshada lahir pada tanggal 15 Oktober 1955 di Yogyakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.