Sumber: Astana Kastawa 2 (2015)
Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Berdua-dua" karya Nyoman Anarti Panoshada merupakan sebuah eksplorasi yang mendalam tentang hubungan antara perasaan, tindakan, dan makna yang melintas dalam kehidupan manusia. Melalui penggunaan bahasa yang kaya akan simbolisme dan metafora, Panoshada mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas emosi dan pengalaman manusia.
Simbolisme Pedang dan Tangan
Puisi ini dibuka dengan perintah atau ajakan yang kuat: "letakkan rasa-mu di atas tangan / kutebas dengan pedang". Simbolisme pedang mencerminkan kekuatan atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang terhadap perasaan atau emosi yang dimiliki. Tangan sebagai tempat "meletakkan rasa" menunjukkan kontrol atau kekuasaan atas emosi dan perasaan.
Makna yang Mengalir dalam Darah
Baris "makna yang mengalir lewat darah nanti" menghadirkan gambaran akan pentingnya makna atau pemahaman yang mendalam dalam pengalaman hidup. Darah sebagai simbol kehidupan menyiratkan bahwa makna tersebut bukan hanya abstraksi, tetapi sesuatu yang secara eksistensial terkait dengan kehidupan itu sendiri.
Hayat yang Berdenyut Hangat
Puisi ini mengeksplorasi rasa kehidupan yang hangat dan berdenyut melalui "nyalimu dan nafasmu / berbareng semadhi". Istilah "semadhi" di sini dapat diartikan sebagai perasaan mendalam atau kesadaran yang dalam, menandakan momen kebersamaan atau penyatuannya dengan kehidupan.
Pengiris Hayat di Atas Hati
Baris terakhir "mengiris hayat / di atas hati" menyoroti tindakan atau pengalaman yang secara langsung mempengaruhi atau "mengiris" kehidupan emosional atau spiritual seseorang. Kata "hati" di sini bisa mengacu pada inti dari identitas atau esensi manusia, yang terpengaruh oleh tindakan atau pengalaman yang disebutkan dalam puisi.
Puisi "Sajak Berdua-dua" karya Nyoman Anarti Panoshada adalah sebuah karya yang membangkitkan refleksi mendalam tentang hubungan antara perasaan, tindakan, dan makna dalam kehidupan. Dengan menggunakan simbolisme yang kuat dan bahasa yang intens, Panoshada berhasil menyajikan sebuah narasi yang mengundang pembaca untuk merenungkan tentang bagaimana emosi dan tindakan manusia saling berinteraksi dan membentuk pengalaman hidup yang bermakna.