Sumber: Empedu Tanah (2020)
Analisis Puisi:
Puisi "Saat Pagi Diserang Hujan" karya Inggit Putria Marga adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan gambaran visual dan simbolisme yang kuat. Puisi ini menggambarkan perubahan dan kerusakan dalam suasana pagi yang dipicu oleh hujan, serta mengeksplorasi dampaknya pada berbagai aspek kehidupan.
Gambaran Kehancuran Alam: Puisi ini dimulai dengan menggambarkan kerusakan pada alam sekitar akibat hujan. Gambaran pohon pisang berdaun koyak, tali jemuran yang mengendur karena jamur, dan bambu pagar lapuk menciptakan gambaran alam yang rusak dan lemah.
Dampak pada Makhluk Hidup: Puisi ini mencerminkan dampak hujan pada makhluk hidup, seperti ayam, kambing, dan sapi yang menjadi kurus karena kekurangan makanan. Ini menciptakan gambaran tentang kesulitan dan penderitaan yang diakibatkan oleh kondisi cuaca.
Kegelapan dan Kekurangan: Deskripsi tiang listrik sekarat, genteng rumah yang semaput karena lumut, dan cahaya matahari yang sembunyi menciptakan citra kegelapan dan kekurangan. Hal ini mencerminkan suasana yang suram dan kurangnya harapan.
Keluarga yang Terpengaruh: Gambarkan suami istri yang melingkar seperti ular di bawah selimut, dan anak-anak yang lupa jalan menuju sekolah, menciptakan gambaran keluarga yang terpengaruh oleh kondisi yang sulit. Ini menggambarkan tekanan yang dirasakan oleh anggota keluarga.
Pergeseran dan Transformasi: Deskripsi ruang kelas yang mati dan jalan aspal yang ditumbuhi lengang menggambarkan pergeseran dan transformasi. Pergeseran ini mencerminkan perubahan drastis yang terjadi dalam lingkungan.
Simbolisme Cahaya Matahari dan Yogi: Penutup puisi dengan menyebutkan cahaya matahari yang sembunyi di jantung seorang yogi memberikan dimensi spiritual. Cahaya matahari yang tersembunyi bisa diartikan sebagai harapan yang masih tersisa meskipun dalam keadaan sulit. Yogi mewakili pencarian makna dan pemahaman yang lebih dalam dalam menghadapi kondisi sulit.
Puisi "Saat Pagi Diserang Hujan" karya Inggit Putria Marga adalah puisi yang menciptakan gambaran visual tentang dampak hujan pada alam, makhluk hidup, dan kehidupan manusia. Dengan menggunakan gambaran yang kuat dan simbolisme yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang perubahan, kerusakan, serta cara menghadapi tantangan dalam hidup.