Puisi: Rizki Jiwa (Karya Mahatmanto)

Puisi "Rizki Jiwa" karya Mahatmanto menggambarkan sebuah doa atau harapan yang sederhana namun dalam akan rizki atau anugerah yang diberikan oleh ...
Rizki Jiwa

Ketika aku mulai membujur
berbaring di tempat tidur,
bisikku: Ya Allah Kuddus
berilah aku mimpi yang bagus

Dan ketika aku meregang bangun
menggeliat,
bisikku: Ya Tuhan
berilah aku pikiran yang sehat.

Sebab mimpi yang bagus
membawa kenangan luhur,
dan pikiran yang sehat,
membawa tindakan jujur.

Semua rizki Ilahi
dan mimpi rizki jiwa yang tidur
sebab aku di waktu bangun pun
kadang sebagai bermimpi
dan pikiran rizki jiwa yang bangun.

1948

Sumber: Astana Kastawa II (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Rizki Jiwa" karya Mahatmanto menggambarkan sebuah doa atau harapan yang sederhana namun dalam akan rizki atau anugerah yang diberikan oleh Tuhan.
  • Doa dan Harapan: Puisi ini dimulai dengan ungkapan doa tokoh untuk diberi mimpi yang baik dan pikiran yang sehat. Ini menyoroti hubungan spiritual tokoh dengan Tuhan, di mana tokoh berharap untuk diberi rizki jiwa yang meliputi kedua hal tersebut.
  • Kontras antara Mimpi dan Pikiran: Mahatmanto menggunakan kontras antara mimpi yang baik yang membawa kenangan luhur dan pikiran yang sehat yang membawa tindakan jujur. Ini mencerminkan peran penting mimpi dalam mempengaruhi ingatan dan pengalaman emosional, sementara pikiran yang sehat penting untuk menjalani hidup dengan integritas.
  • Penggunaan Bahasa yang Sederhana dan Kuat: Bahasa dalam puisi ini sederhana namun kuat dalam menyampaikan pesan spiritual dan moral. Pilihan kata seperti "mimpi yang bagus", "pikiran yang sehat", dan "tindakan jujur" menyoroti nilai-nilai yang diharapkan oleh tokoh dari rizki jiwa yang mereka minta kepada Tuhan.
  • Kesadaran akan Kehadiran Ilahi: Puisi ini menekankan kesadaran akan kehadiran dan anugerah Ilahi dalam kehidupan sehari-hari. Ungkapan "semua rizki Ilahi" menunjukkan bahwa tokoh menyadari segala sesuatu berasal dari Tuhan dan bahwa hidup ini merupakan bagian dari rizki yang diberikan.
  • Kesimpulan Spiritual: Puisi ini diakhiri dengan refleksi tentang keadaan tidur dan bangun, baik secara harfiah maupun metaforis. Ini mengundang pembaca untuk merenungkan bahwa dalam keadaan bangun pun, manusia bisa saja seperti dalam mimpi, dan pikiran yang sehat diperlukan untuk memahami dan menanggapi rizki jiwa dengan baik.
Melalui puisi "Rizki Jiwa", Mahatmanto berhasil menyampaikan pesan tentang kebutuhan akan doa, harapan, dan kesadaran akan kehadiran Ilahi dalam kehidupan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti sejati dari rizki jiwa yang meliputi mimpi yang baik dan pikiran yang sehat sebagai bagian dari anugerah Tuhan.

Puisi: Rizki Jiwa
Puisi: Rizki Jiwa
Karya: Mahatmanto

Biodata Mahatmanto:
  • Mahatmanto (nama sebenarnya adalah R. Suradal Abdul Manan) lahir di Kulur, Adikarta, Yogyakarta, pada tanggal 13 Agustus 1924.
  • Dalam dunia sastra, Mahatmanto menggunakan cukup banyak nama samaran, beberapa di antaranya adalah Abu Chalis, Murbaningrt, Murbaningsih, Murbaningrad, Moerbaningsih, SA Murbaningrad, Suradal, Sang Agung, dan Sri Armajati Murbaningsih.
© Sepenuhnya. All rights reserved.