Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Raminthen (Karya A. Muttaqin)

Puisi "Raminthen" karya A. Muttaqin menggambarkan serangkaian pengalaman dan refleksi tentang kehidupan di sebuah kota yang tidak disebutkan namanya.
Raminthen

Kelak
kau akan menangis
mengingat ambin licin
di hotel kecil
di kota sultan tengil
ketika padaku kau dongengkan
riwayat buyamu
yang menyaru serupa harem
demi mengecoh juru mudi
dan petugas imigrasi.

Tidak. Tidak.
Kelak kau akan tersenyum
mengingat kafe kampung kimpet
saat aku menyesap kopi iblis
kau menatap cawan es krim melankolis
sementara dari langgar terdekat
terdengar tarkhim terakhir
dan dua banci di kiri meja kita
bercinta-cintaan
sambil mengutuk Tuhan
dan simpul kemaluan.

Tidak. Tidak.
Kelak kau tidak menangis atau tersenyum
sebab kita mungkin telah modar
dan (seperti kita) puisi ini pun bubar
ke nusa nasib nun samar.

2015

Analisis Puisi:

Puisi "Raminthen" karya A. Muttaqin menggambarkan serangkaian pengalaman dan refleksi tentang kehidupan di sebuah kota yang tidak disebutkan namanya. Dalam puisi ini, pengarang menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang kuat untuk mengeksplorasi tema-tema seperti kehidupan kota, kehidupan malam, dan keragaman manusia.

Tema dan Makna

  • Nostalgia dan Kenangan: Puisi ini menghadirkan gambaran tentang kenangan masa lalu yang mungkin menimbulkan perasaan nostalgia pada pembaca. Penggunaan kata "kelak" menyoroti aspek retrospektif puisi ini, di mana pengarang merenungkan bagaimana pengalaman-pengalaman tertentu akan diingat di masa depan.
  • Kehidupan Kota: Puisi ini menggambarkan kehidupan di sebuah kota yang sibuk dan kompleks. Penggambaran hotel kecil, kafe kampung, dan kehidupan malam menampilkan keragaman budaya dan aktivitas yang terjadi di lingkungan urban.
  • Kehidupan Malam yang Liar: Dalam beberapa bagian puisi, terdapat gambaran tentang kehidupan malam yang liar dan tidak terduga. Hal ini tercermin dari suasana kafe kampung dengan pengunjung yang beragam dan suasana yang melankolis, serta keberadaan dua banci yang sedang bercinta sambil mengutuk Tuhan.

Struktur dan Gaya Bahasa

  • Penggunaan Bahasa yang Kuat: Pengarang menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang detail untuk menggambarkan setiap adegan dalam puisi ini. Hal ini membantu menciptakan suasana yang kaya dan mendalam bagi pembaca.
  • Kontras dalam Gambaran: Puisi ini menciptakan kontras antara momen-momen yang mungkin menimbulkan perasaan berbeda, seperti antara kesedihan dan kebahagiaan, kehidupan kota yang sibuk dan suasana malam yang melankolis.
Puisi "Raminthen" menghadirkan gambaran yang kompleks tentang kehidupan di sebuah kota, dengan mengeksplorasi berbagai pengalaman dan emosi yang terkait dengan itu. Dengan menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang mendalam, puisi ini menarik pembaca untuk merenungkan tentang keragaman manusia dan kompleksitas kehidupan kota. Pesan dari puisi ini mungkin mengarah pada pengakuan akan kerentanan manusia dan kepastian akan masa depan yang tidak terduga.

A. Muttaqin
Puisi: Raminthen
Karya: A. Muttaqin

Biodata A. Muttaqin:
  • A. Muttaqin lahir pada tanggal 11 Maret 1983 di Gresik, Jawa Timur.
© Sepenuhnya. All rights reserved.