Sumber: Jendela Jadikan Sajak (2003)
Analisis Puisi:
Puisi "Pidato Seorang Mahasiswa di Makam Pahlawan" karya Frans Nadjira mencerminkan perasaan perjuangan, kegigihan, dan penghormatan terhadap para pahlawan dan perjuangan rakyat dalam menjalani hari-hari penuh cobaan dan ketidakadilan.
Ekspresi Perjuangan: Puisi ini mencerminkan semangat perjuangan dan keteguhan hati seorang mahasiswa dalam menghadapi tantangan dan ketidakadilan. Penyair mengekspresikan kegigihan dan kesabaran dalam menghadapi kondisi yang sulit dan menuntut perubahan.
Puisi Sosial-Politik: Puisi ini memiliki nuansa sosial-politik yang kuat. Penyair menyuarakan keprihatinan atas keadaan negara dan rakyat yang menderita. Ia menyoroti ketidakadilan, kemiskinan, dan kepatuhan tanpa kritis terhadap penguasa.
Rasa Kecewa dan Amarah: Penyair menyiratkan rasa kecewa dan amarah atas ketidakberdayaan rakyat dalam menghadapi permasalahan yang terus berlangsung dari tahun ke tahun. Ia merenungkan tentang kondisi negara yang semakin merosot dan diabaikan oleh penguasa.
Penghormatan kepada Pahlawan: Puisi ini menghormati perjuangan para pahlawan yang telah berkorban dan berjuang untuk keadilan dan kemerdekaan. Penyair menempatkan para pahlawan sebagai simbol keberanian dan ketabahan dalam menghadapi penderitaan.
Metafora dan Imajinasi: Puisi ini menggunakan metafora dan imajinasi untuk menyampaikan pesan. Kata-kata seperti "kayu besi yang tumbuh di antara orang-orang berliur cuka" dan "larut bersama embun jadi kelopak wangi bunga melati" menggambarkan perjuangan dan pengorbanan yang tahan lama.
Pidato sebagai Bentuk Penyampaian: Penyair menggunakan gaya pidato sebagai bentuk penyampaian puisi ini. Puisi ini seakan-akan menjadi pidato yang diucapkan di depan makam pahlawan, mengingatkan orang-orang akan pentingnya perjuangan dan kesadaran akan ketidakadilan.
Semangat Berjuang: Puisi ini menyampaikan semangat berjuang dan perubahan. Penyair ingin menegaskan bahwa tidak ada pilihan lain selain berjuang melawan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan.
Puisi "Pidato Seorang Mahasiswa di Makam Pahlawan" karya Frans Nadjira adalah puisi yang menyuarakan semangat perjuangan, kegigihan, dan penghormatan terhadap para pahlawan. Puisi ini menyoroti ketidakadilan dan kemiskinan serta mendorong orang-orang untuk berjuang melawan ketidakadilan dan mencari perubahan untuk negara dan rakyat. Penyair menyampaikan pesan dengan gaya pidato yang kuat dan penuh semangat.
Karya: Frans Nadjira
Biodata Frans Nadjira:
- Frans Nadjira lahir pada tanggal 3 September 1942 di Makassar, Sulawesi Selatan.