Obada Anak Manusia
ia lahir di padang pasir
di mana kembara setiap penyair
tersisih dari kehangatan kota leluhur
di mana Jahwe dan ummatNya
berjabat tangan
dalam korban
dan lagu-lagu masmur
di sini Ia lahir
kerna tak seorang kan mengusir
di sini yang hadir
seorang bapa keluarga
meski ia tetap jenaka
dan seorang bunda rupawan muda
meski ia tetap perawan juga
di sini Ia lahir
di dalam lobang gua batu
di dalam kandang
keledai dan lembu
mendengus di dalam gelisah tidurnya
lantaran lapar dan haus
lagu kerinduan insan sepanjang zaman
sejak Adam dan Hawa kenal derita
di sini Ia lahir
di tengah padang pasir
kerna tiada seorang bakal mengusir
lantaran para gembala pun orang usiran
yang selalu gembira menyambut setiap kelahiran
anak-anak istrinya
dan anak-anak dombanya
yang turut menghuni bumi kerinduan
Ia anak domba
dan anak manusia
tapi ia pun gembala
yang selalu gembira menyambut setiap kehadiran
manusia dan domba-dombanya
Ia teramat manja oleh derita
dan mati
kerna cinta ummatNya terpilih
dan dunia yang selalu mengusir
di mana pun ia hadir.
1964
Sumber: Astana Kastawa 2 (2015)
Puisi: Obada Anak Manusia
Karya: Andre Hardjana