Sumber: Horison (Juli, 1974)
Analisis Puisi:
Puisi "Nyurup" karya Frans Nadjira merupakan representasi yang kaya akan mitologi, kepercayaan, dan simbolisme budaya Jawa. Puisi ini mengeksplorasi kehadiran makhluk gaib, pertemuan dengan entitas yang tidak terlihat, dan upaya untuk melindungi diri dari pengaruh buruk.
Makhluk Gaib dan Kepercayaan Lokal: Puisi ini menggambarkan pertemuan dengan makhluk gaib, Opo, yang datang dari jauh di malam hari. Penyair menggunakan simbolisme yang kuat untuk menggambarkan makhluk gaib yang dianggap memiliki kekuatan supranatural, sekaligus memberikan perhatian pada aspek kepercayaan lokal dalam budaya Jawa.
Peringatan dan Perlindungan dari Pengaruh Negatif: Ada pesan peringatan dan perlindungan dalam puisi ini. Dikisahkan bahwa seseorang di beranda memberikan instruksi agar Opo tidak boleh masuk. Orang-orang diberitahu untuk melakukan serangkaian tindakan untuk menolak Opo, seperti membakar kemenyan, mengukup, dan memasang hiasan tertentu untuk menjaga agar entitas tersebut tidak masuk.
Simbolisme dan Makna Mistis: Penyair menggunakan banyak simbol dan gambaran mistis dalam puisi ini, mulai dari jumlah yang terkait dengan mitologi, seperti "duabelas jimat dari rotan, duabelas jintan hitam, duabelas jumlah bulan" yang mencerminkan pertimbangan magis dan mitos yang melibatkan perlindungan dari kekuatan gaib.
Referensi Budaya Jawa: Puisi ini merupakan cerminan dari keyakinan, kepercayaan, dan praktik budaya Jawa. Frans Nadjira secara halus membawa para pembaca ke dalam budaya lokal dengan menyoroti praktik perlindungan dari makhluk gaib yang dikenal dalam kepercayaan masyarakat.
Kesimpulan dan Resonansi Budaya: Puisi "Nyurup" adalah puisi yang menggambarkan pertemuan dengan kekuatan gaib dan praktik perlindungan dalam budaya Jawa. Ini mengilustrasikan penggunaan simbolisme dan keyakinan lokal, serta menciptakan atmosfer mistis yang mencerminkan keyakinan dalam perlindungan diri dari pengaruh negatif dari alam gaib.
Puisi "Nyurup" adalah ungkapan kepercayaan, peringatan, dan perlindungan dalam budaya Jawa. Frans Nadjira menggunakan metafora, simbol, dan gambaran yang menggambarkan pertemuan dengan entitas gaib, serta praktik perlindungan dari kekuatan mistis. Puisi ini menghadirkan pandangan yang dalam akan budaya lokal yang diperkaya dengan kepercayaan mitos dan kegaiban.
Karya: Frans Nadjira
Biodata Frans Nadjira
- Frans Nadjira lahir pada tanggal 3 September 1942 di Makassar, Sulawesi Selatan.