Puisi: Nyurup (Karya Frans Nadjira)

Puisi "Nyurup" mengeksplorasi kehadiran makhluk gaib, pertemuan dengan entitas yang tidak terlihat, dan upaya untuk melindungi diri dari pengaruh ...
Nyurup


        Yang datang padamu malam ini
dari jauh, menambatkan kudanya
        di halaman sementara anak-anak
mengumpulkan roh-roh
        di antara kerikil.

                apa perlumu
        apa maksudmu memanggil    Opo    malam-malam?

seseorang di beranda
        menawarkan burung-burung
                berkalung bunga
                ketika Opo masuk

        diakah yang telah meniupkan
                mantera-mantera hitam di atas
                                kepalamu dan
                muncul dalam mimpimu
                berpakaian koyak-koyak
                berujud perempuan yang
                                kemalaman di jalan dan
                orang menutup pintu-pintu baginya?

                Jangan kasih dia masuk
                Bodoh! Cucu-cucu yang bodoh!

Kamu orang bakar kemenyan bulu ayam
                taruh di muka pintu
                ukup di mana tangga
                                dia bisa naik
                sebar asap di setiap lobang
                di mana dia bisa masuk.
                kamu orang jangan kasi dia sajen.

Ingat asal tanah
ingat asal air.
apa guna menggantung
                duabelas jimat dari rotan
                duabelas jintan hitam
                duabelas jumlah bulan
                menjaga dalam setahun?

                Yang datang padamu malam ini
dari jauh, menambatkan kudanya
                di halaman sementara anak-anak
mengumpulkan roh-roh
                di antara kerikil.

Sumber: Horison (Juli, 1974)

Analisis Puisi:
Puisi "Nyurup" karya Frans Nadjira merupakan representasi yang kaya akan mitologi, kepercayaan, dan simbolisme budaya Jawa. Puisi ini mengeksplorasi kehadiran makhluk gaib, pertemuan dengan entitas yang tidak terlihat, dan upaya untuk melindungi diri dari pengaruh buruk.

Makhluk Gaib dan Kepercayaan Lokal: Puisi ini menggambarkan pertemuan dengan makhluk gaib, Opo, yang datang dari jauh di malam hari. Penyair menggunakan simbolisme yang kuat untuk menggambarkan makhluk gaib yang dianggap memiliki kekuatan supranatural, sekaligus memberikan perhatian pada aspek kepercayaan lokal dalam budaya Jawa.

Peringatan dan Perlindungan dari Pengaruh Negatif: Ada pesan peringatan dan perlindungan dalam puisi ini. Dikisahkan bahwa seseorang di beranda memberikan instruksi agar Opo tidak boleh masuk. Orang-orang diberitahu untuk melakukan serangkaian tindakan untuk menolak Opo, seperti membakar kemenyan, mengukup, dan memasang hiasan tertentu untuk menjaga agar entitas tersebut tidak masuk.

Simbolisme dan Makna Mistis: Penyair menggunakan banyak simbol dan gambaran mistis dalam puisi ini, mulai dari jumlah yang terkait dengan mitologi, seperti "duabelas jimat dari rotan, duabelas jintan hitam, duabelas jumlah bulan" yang mencerminkan pertimbangan magis dan mitos yang melibatkan perlindungan dari kekuatan gaib.

Referensi Budaya Jawa: Puisi ini merupakan cerminan dari keyakinan, kepercayaan, dan praktik budaya Jawa. Frans Nadjira secara halus membawa para pembaca ke dalam budaya lokal dengan menyoroti praktik perlindungan dari makhluk gaib yang dikenal dalam kepercayaan masyarakat.

Kesimpulan dan Resonansi Budaya: Puisi "Nyurup" adalah puisi yang menggambarkan pertemuan dengan kekuatan gaib dan praktik perlindungan dalam budaya Jawa. Ini mengilustrasikan penggunaan simbolisme dan keyakinan lokal, serta menciptakan atmosfer mistis yang mencerminkan keyakinan dalam perlindungan diri dari pengaruh negatif dari alam gaib.

Puisi "Nyurup" adalah ungkapan kepercayaan, peringatan, dan perlindungan dalam budaya Jawa. Frans Nadjira menggunakan metafora, simbol, dan gambaran yang menggambarkan pertemuan dengan entitas gaib, serta praktik perlindungan dari kekuatan mistis. Puisi ini menghadirkan pandangan yang dalam akan budaya lokal yang diperkaya dengan kepercayaan mitos dan kegaiban.

Frans Nadjira
Puisi: Nyurup
Karya: Frans Nadjira

Biodata Frans Nadjira
  1. Frans Nadjira lahir pada tanggal 3 September 1942 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.