Analisis Puisi:
Puisi "Kota Tembakau Kotaku" adalah sebuah penggambaran perasaan dan kenangan dalam konteks suatu kota, yang tampaknya sangat berarti bagi penyair.
Judul: Judul "Kota Tembakau Kotaku" langsung menarik perhatian pembaca. Penggunaan kata "tembakau" mungkin memiliki makna simbolis atau sejarah dalam kaitannya dengan kota yang digambarkan dalam puisi ini. "Kotaku" menunjukkan rasa kepemilikan dan kedekatan penyair dengan kota tersebut.
Penggambaran Kota: Puisi ini menciptakan gambaran tentang suatu kota yang dijelaskan sebagai tempat di tepi kali Kedadung dengan gelombang yang berderu. Kota ini tampaknya memiliki makna sentimental dan memiliki kenangan berharga bagi penyair.
Cerita, Gurauan, dan Angan-Angan: Penyair berbicara tentang "bercerita, bergurau, dan berangan" yang mungkin merujuk pada kenangan-kenangan indah atau pengalaman yang dia lewati di kota tersebut. Ini menciptakan nuansa persahabatan dan kebahagiaan di dalam kota.
Saksi: Kata "saksi" mengisyaratkan bahwa kota tersebut memiliki peran dalam mengamati atau menyimpan kenangan dan cerita penyair. Ini bisa berarti kota tersebut memiliki makna penting dalam hidup penyair.
Gambaran Fisik: Penyair menggambarkan seorang wanita dengan rambut terurai panjang yang berkibar di angin. Ini mungkin menggambarkan keindahan dan keromantisan di dalam kota, serta menghubungkannya dengan gambaran kota yang diberikan di awal puisi.
Hari Depan: Penekanan pada "hari depan" menunjukkan optimisme dan harapan. Ini mungkin merujuk pada rencana dan impian masa depan penyair di kota tersebut.
Perbincangan: Penyair menyinggung "perbincangan" yang terus berlangsung, menunjukkan interaksi dan komunikasi dengan orang lain dalam kota tersebut. Hal ini menciptakan gambaran kota yang hidup dan penuh dengan hubungan sosial.
Puisi "Kota Tembakau Kotaku" menciptakan gambaran sentimental tentang sebuah kota, di mana kenangan, persahabatan, dan harapan masa depan berbaur bersama. Penggunaan bahasa yang indah dan gambaran fisik yang kuat membantu menciptakan nuansa dan emosi yang mengalir dalam puisi ini, yang mungkin mewakili cinta dan kedekatan penyair dengan kota tersebut.
