Puisi: Kisah di Jalan Tanah (Karya Fitri Yani)

Puisi: Kisah di Jalan Tanah Karya: Fitri Yani
Kisah di Jalan Tanah


di jalan tanah tengah malam
kau dan aku terantuk batu
yang diam sejak dua abad silam
percakapan hanya melintas-lintas
seperti suara angin yang bergerak lekas
dari celah ranting akasia yang renta
mukamu pucat
seperti bulan hampir bulat
lenganmu kaku merengkuh tubuhku
yang terjatuh berkelimun peluh
lalu menghapus embun
yang menitik di mataku
padahal sebagai perempuan
tak pernah kuminta apa pun padamu
selain tatapan yang lekat
sekejap nikmat bagi kebersamaan kita
saat pagi nanti tiba
kita akan berpisah
bukan lantaran asmara
sungkan memberikan belaian
namun kau bukan alasan
bagi kekasih yang kutinggalkan
jejaknya telah kusimpan
sejak awal pertemuan kita di jalan tanah ini
sebelum akhirnya terantuk batu
yang diam sejak dua abad silam
kau yakin aku tak akan menderita
karena dipaksa mengerti makna getar dada
yang tak mungkin disampaikan
oleh jalan tanah yang basah
dan malam menjelang subuh
kapan kita akan kembali bertemu
tanyamu sambil dengan cemas memungut
daun akasia di tepi jalan itu
kapan daun ini diterbangkan angin
ke tepi telaga sebuah kota
kapan akan sampai di tujuan,
pada alamat di segulung peta tua
yang hampir tak terbaca?
jangan ajari aku menghafal nama jalan asmara
yang mungkin tak ada di peta
jangan sesatkan aku dalam dekapmu
jika yang kaukenang adalah lelaki yang pergi berulang
barangkali gelembung udara
sempat mencatat perjalanan kita
mengaitkan rindu pada rintik-rintik sunyi
yang berbulir di daun akasia
ada bau parfummu
melekat di kemeja putihku


Bandar Lampung, 29 Juni 2008

Sumber: Lampung Post (15 Februari 2009)

Fitri Yani
Puisi: Kisah di Jalan Tanah
Karya: Fitri Yani

Biodata Fitri Yani:
  • Fitri Yani lahir pada tanggal 28 Februari 1986 di Liwa, Lampung Barat, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Langit wahai langit dari segala langit, pemilik tujuh lapisan istana bentangkanlah tubuhmu bagi sekawanan burung, setangkup awan, dan sekejap halilintar hingga sempu…
  • Pesta Dansa Dik, pertemuan kita ibarat pesta dansa Penuh irama Serupa anggur memabukkan yang musykil dibuang setelah dituang ke dalam gelas-gelas kesepian Juli 2008Su…
  • Yang Keluar dari Mulut Ratih "Buatkan aku patung rusa!" pintamu sepulang tamasya (kata-kata itu keluar dari mulutmu, memasuki aku melalui mata lalu berputar-putar…
  • Hujan langit mulai tua sepasang burung melintas entah menuju kemana di sebuah jendela seorang bocah memandang angkasa menatap dan menyimpan suaraku —yang riang b…
  • Musim Panen batang-batang padi bergoyangan:bila salah satu merunduk gemetarlah pula yang lainnya. 2010Analisis Puisi:Puisi "Musim Panen" karya Fitri Yani adala…
  • Dua Butir Benih perempuan menebar sebutir benih berwarna putih di tanah benih itu tertidur lelap dan bermimpi bertemu seorang bocah yang berjalan di sekitar tama…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.