Puisi: Kesunyian Ini Amat Panjang (Karya Herman RN)

Puisi "Kesunyian Ini Amat Panjang" karya Herman RN menggambarkan perasaan kehilangan, ketakutan, dan kesunyian yang tak berujung.
Kesunyian Ini Amat Panjang

O, kekasih
Kesunyian ini teramat panjang
meredam tanpa pusara
diantara bebatuan berdenting
berpaling dari gemuruh nisan
dan pinta kami

Kekasih,
Andai kesunyian ini semakin panjang
dan kematian kian berhimpit
aku takut bumi menjerit
kemana harus tempatkan kaki
sementara di atas sini
buldoser-buldoser memahat dendam di dada
Kesunyian ini amat panjang, wahai
tanpa senandungmu saat panggil kami satu-satu.

Aceh, Pekuburan Massal, Juni 2006

Analisis Puisi:

Puisi "Kesunyian Ini Amat Panjang" karya Herman RN adalah karya yang mencerminkan kedalaman emosional dan kesepian yang mendalam. Melalui penggunaan bahasa yang simbolis dan penuh perasaan, Herman RN menggambarkan perasaan kehilangan, ketakutan, dan kesunyian yang tak berujung. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kesepian dalam konteks kehidupan dan kematian.

Tema Kesepian dan Kehilangan

Puisi ini menonjolkan tema kesepian yang mendalam dan panjang, yang dirasakan oleh sang penyair. Kesepian ini digambarkan sebagai sesuatu yang meredam tanpa adanya pusara, memberikan gambaran tentang kehilangan yang tidak berujung.
  • Kesepian yang Panjang: Puisi ini menggambarkan kesepian yang tidak hanya sementara, tetapi berkepanjangan, seolah-olah tidak ada akhir yang terlihat. Ini mencerminkan perasaan hampa yang mendalam dan terus-menerus.
  • Kehilangan dan Kematian: Dengan menyebutkan kematian dan nisan, puisi ini juga menyinggung tema kehilangan orang-orang yang dicintai. Kehilangan ini menambah intensitas kesepian yang dirasakan.

Penggunaan Simbolisme

Herman RN menggunakan berbagai simbol untuk memperdalam makna puisi ini. Simbolisme ini membantu menggambarkan perasaan dan pikiran yang kompleks.
  • Bebatuan Berdenting: Bebatuan berdenting dapat melambangkan kenangan yang terus menghantui, mengingatkan pada masa lalu yang tidak bisa dilupakan.
  • Buldoser Memahat Dendam di Dada: Buldoser memahat dendam di dada adalah metafora kuat yang menggambarkan bagaimana perasaan kesakitan dan dendam dapat merusak dari dalam. Ini bisa juga melambangkan perusakan fisik dan emosional oleh kekuatan eksternal.
  • Gemuruh Nisan: Gemuruh nisan menggambarkan suara kematian yang terus-menerus mengingatkan akan kehilangan, memberikan gambaran tentang perasaan yang tak terhindarkan dari kehadiran kematian.

Refleksi Emosional

Puisi ini penuh dengan refleksi emosional yang mendalam, mengajak pembaca untuk merasakan kesunyian dan ketakutan yang dirasakan oleh penyair.
  • Ketakutan Akan Masa Depan: Penyair mengekspresikan ketakutan akan masa depan, tentang bagaimana kesunyian ini akan terus berlanjut dan bagaimana menghadapi kematian yang semakin mendekat.
  • Kebutuhan Akan Kehadiran Kekasih: Kekasih dalam puisi ini bisa diartikan sebagai seseorang yang sangat dirindukan atau bahkan sebagai simbol harapan dan kedamaian. Kehadiran kekasih diharapkan dapat mengurangi kesunyian yang dirasakan.

Gaya dan Teknik Puitis

Gaya puitis Herman RN dalam puisi ini sangat mendalam dan emosional. Penggunaan repetisi, simbolisme, dan metafora memberikan kekuatan pada puisi ini.
  • Repetisi: Pengulangan kata "kesunyian" memperkuat perasaan kesepian yang tak berujung.
  • Metafora: Metafora seperti "buldoser memahat dendam di dada" memberikan gambaran visual yang kuat tentang perasaan yang dirasakan oleh penyair.
Puisi "Kesunyian Ini Amat Panjang" karya Herman RN adalah karya yang penuh dengan refleksi mendalam tentang kesepian, kehilangan, dan ketakutan akan masa depan. Melalui penggunaan simbolisme dan metafora, Herman RN berhasil menggambarkan perasaan yang kompleks dan mendalam, mengajak pembaca untuk merenungkan makna kesunyian dalam hidup mereka sendiri. Puisi ini tidak hanya menggambarkan perasaan penyair, tetapi juga menciptakan hubungan emosional dengan pembaca, menjadikannya karya yang kuat dan berkesan.

Herman RN
Puisi: Kesunyian Ini Amat Panjang
Karya: Herman RN

Biodata Herman RN:
  • Herman RN lahir pada tanggal 20 April 1983 di Kluet, Aceh Selatan.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Ingatan Selusin kendati sudah genap selusin ingat belum lekang sempat pada mataair mengubah akhir pekan jadi airmata. 2017Analisis Puisi:Puisi "Ingatan Selusin" karya …
  • Wassalamu kutelusuri deret ukur dalam barisan aksara membentuk pedang fatah kasrah dlammah tanwin jadi ejaan panjang yang menentukan kucari deret hitung pada lingkaran waka…
  • Merak Selasih mengembang lunglai di peratas putih menyulut lirih napas dihela sayapnya terkatup menuai risih liur tak berbuih kata dieja saban tahun berganti ber…
  • Ketakutan Itu Masih Terbayangkan padahal langit tak runtuh pula tidak gegar bumi tak retak dan hujan tak ada tapi air itu datang membawa matahari turun ke bumi entah dari m…
  • Mengingat Cinta Mengingatmu membuatku malas menjadi pelupa Membayangmu menjadikanku rajin lupa Mungkin karena itu aku belum lupa Pada sujud pertama kita jumpa Mengingatmu a…
  • Unsyiah (1) Malam, sekira embun masih semangat berdatangan dari sebalik awan Kami kehilangan timba Saat gedung pendidikan kebanggaan diamuk merak merah Di mana Rendra? Su…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.