Puisi: Kepada Pujangga Dunia (Karya Mahatmanto)

Puisi "Kepada Pujangga Dunia" karya Mahatmanto menggambarkan peran penting pujangga dalam menghadirkan makna dan inspirasi dalam kehidupan kita.
Kepada Pujangga Dunia

Seperti burung laut, dengan liurnya
dibuatnya sarang permai
di gua, di tubir pantai
tempat diam terletak telurnya
tempat pecah merekahnya, melahirkan isinya
tempat anaknya menciap-ciap: berharap,
datang orang mengambil sarang,
untuk obat, khasiat mereka.

Demikianlah, Pujangga Dunia,
engkau, dengan perkataanmu,
kau gubah ciptaan indah,
tempat tersemat perasaan hatimu
membuat, membersit, mekar kembang
diterima orang, dirangkum, dipegang
untuk pedoman, teladan mereka.

Sumber: Panca Raya (15 Maret 1947)

Analisis Puisi:

Puisi "Kepada Pujangga Dunia" karya Mahatmanto adalah sebuah ungkapan penghargaan dan penghormatan kepada para penyair atau pujangga dunia. Puisi ini menggambarkan bagaimana peran dan karya-karya mereka menyerupai sarang burung laut yang menyediakan perlindungan dan kebijaksanaan bagi banyak orang.

Perbandingan dengan Sarang Burung Laut: Puisi ini menggunakan perbandingan antara karya-karya pujangga dengan sarang burung laut yang dibuat dengan telur mereka. Sarang ini adalah tempat di mana perasaan dan ide-ide mereka diletakkan, dan di sanalah karya-karya itu menetas dan muncul. Ini adalah gambaran yang kuat tentang bagaimana karya-karya pujangga menjadi tempat untuk menggali perasaan, pikiran, dan inspirasi.

Peran Pujangga Dunia: Puisi ini menggambarkan pujangga dunia sebagai mereka yang menciptakan keindahan dan makna melalui perkataan mereka. Mereka adalah pencipta yang menghadirkan perasaan dan pemikiran dalam bentuk puisi dan tulisan yang dapat dihayati oleh banyak orang.

Makna dan Khasiat Karya-Karya Pujangga: Seperti yang digambarkan dalam puisi, karya-karya pujangga memiliki khasiat dan makna yang besar. Mereka dapat memberikan obat, menghadirkan kebijaksanaan, dan menjadi pedoman bagi orang-orang. Karya-karya ini dapat menjadi sumber inspirasi dan bimbingan dalam hidup seseorang.

Penghormatan dan Penghargaan: Puisi ini adalah sebuah penghormatan dan penghargaan kepada pujangga dunia yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang sastra dan seni. Penyair mengakui nilai dan dampak positif yang karya-karya mereka bawa ke dunia.

Bahasa dan Metafora: Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya dalam menggambarkan peran dan dampak karya-karya pujangga. Metafora sarang burung laut dan telur mengilustrasikan bagaimana perasaan dan pemikiran dapat diolah menjadi karya seni yang mempengaruhi banyak orang.

Secara keseluruhan, puisi ini adalah penghormatan kepada pujangga dunia dan pengakuan akan nilai dan dampak karya-karya mereka dalam kehidupan manusia. Itu juga menggambarkan peran penting pujangga dalam menghadirkan makna dan inspirasi dalam kehidupan kita.

Puisi: Kepada Pujangga Dunia
Puisi: Kepada Pujangga Dunia
Karya: Mahatmanto

Biodata Mahatmanto:
  • Mahatmanto (nama sebenarnya adalah R. Suradal Abdul Manan) lahir di Kulur, Adikarta, Yogyakarta, pada tanggal 13 Agustus 1924.
  • Dalam dunia sastra, Mahatmanto menggunakan cukup banyak nama samaran, beberapa di antaranya adalah Abu Chalis, Murbaningrt, Murbaningsih, Murbaningrad, Moerbaningsih, SA Murbaningrad, Suradal, Sang Agung, dan Sri Armajati Murbaningsih.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sajak buat Basuki Resobowo (Versi Tiga Menguak Takdir) Adakah jauh perjalanan ini? Cuma selenggang! — Coba kalau bisa lebih! Lantas bagaimana? Pada daun gug…
  • Kepada Pujangga Baru Potongan lama atau baru, mana yang disukai, akan terpakai selagi masih tetap berwujud pakaian Tubuhnyalah yang tertentu yang memakai, bukan yang d…
  • Putaran Bumi Ya, seperti pula kata kiai tiada semua dibenarkan Tuhan. Bumi melayang sepanjang cakrawala bagai buaian berayun melingkar sirkel. tidak berbalik bahkan …
  • Dari Kota Teman sepermainan selagi kecil teman mengaji di surau kiai university zaman bahari Sekarang datang membawa mobil pulang le kampung menjelang ibunya yang d…
  • Bulan Bebas Kau katakan disangkup awan, sedang ia di cakrawala, bebas di celah daun, pada hal ia di langit luas. Rasakan berjalan, melampau gumpalan awan Sedang ara…
  • Biarkan Lepas! Katakanlah, saudara aku layang-layang salah rangkaian ta' dapat melayang tenang di angin sepoi ta' dapat melambung di angin menderu bagaimanapun panja…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.