Puisi: Jendela Rumah Urban (Karya I Nyoman Wirata)
Puisi: Jendela Rumah Urban
Karya: I Nyoman Wirata
Jendela Rumah Urban
Sepeninggal musim
Tersisa di pucuk pucuk senyummu ungu, pink, kuning telor
Dan merah-hatimu kau titip di bougenvil
Sesungguhnya
Aku menunggu kamboja pink
Mengirim isyarat
Tiba dengan pucuk harapan atau sekedar rimbun daun
Sebatang sajalah
Tapi terlewati perayaan
Musim meninggalkan
Sedekah oleh bumi
Dari sisi parit bertanggul retak
Menghalangi mata menatap atap atap rumah seng
Mengelupas
Atap atap rumah rendah
Rumah teduh
Kubu kubu pertahanan
Langit tak akan iba menombak dengan panah-panah hujan
Kalbu berbunga perdu
Pohon-pohon liarnya yang berduri dengan lelehan warna
Menyeruak
Memainkan gradasi cat air
Sebuah motif samar menyusup
Mahakala dengan sepasang taring pedang
O kekuasaan tragedi
Mulut lebar kebohongan dalam permainan warna
Kesenangan memainkan bentuk dan warna memberiku sepasang sayap
Ornamen-ornamen bermunculan
Kemewahan palsu
Aku tunduk pada wujud dahan dan ranting
Mengalir menghanyutkan
Warna pada sayap kupu-kupu menerbangkan perahu imajinasi
Mabuk cahaya garis dan warna
Hanyut segala kemampuan melapangkan gerak garis
Teronggok bisu di jendela menatap perayaan puisi
Aku berhenti di satu kata akhir: Nung
14/10/2018
Puisi: Jendela Rumah Urban
Karya: I Nyoman Wirata