Puisi: Burung-Burung Kuning (Karya Frans Nadjira)
Puisi: Burung-burung Kuning
Karya: Frans Nadjira
Burung-Burung Kuning
Walau batu walau sepi melintas waktu
Walau maut ragu pada warna senja
Hutan serangga dan musim hujan
Seseorang menantimu di ujung jalan.
Kau lihat burung kuning tak bermata itu?
Itulah luka pertama yang menyapamu.
Kepingan sunyi dari gaung lembah angin
Hari pertama kesedihan membuka mata.
Semua ada waktunya Semua punya nama
Kau punya nama Aku punya nama
Kepal punya nama Lapar punya nama
Dengan siapa kau peluk warna senja?
Burung-burung kuning melangkah di trotoar
Ujung tongkatnya mata burung hantu.
Manusia-manusia tak berwajah menatapnya
Ketika gerimis membasuh duka di senyumnya.
Manusia, burung-burung kuning
Dan ratap angin di karang berlubang
Pilu pertama yang menjerit dalam sentuhan dunia.
Kita bertemu dengan nama-nama yang hilang
Menyaksikan bianglala di langit malam
Meneguk gerimis ketika haus mengeras di tenggorokan.
Walau batu walau sepi melintas waktu
Kita hidup Kita nyalakan api cinta Kita tolak nyeri
Kita basuh diri dengan abu pembakaran airmata kita.
Puisi: Burung-Burung Kuning
Karya: Frans Nadjira
Biodata Frans Nadjira
- Frans Nadjira lahir pada tanggal 3 September 1942 di Makassar, Sulawesi Selatan.