Puisi: Biarkan Lepas! (Karya Mahatmanto)

Puisi "Biarkan Lepas!" menciptakan gambaran yang kuat tentang keinginan untuk kebebasan dan pembebasan diri. Dengan menggunakan metafora layang ...
Biarkan Lepas!

Katakanlah, saudara
aku layang-layang salah rangkaian
ta' dapat melayang tenang di angin sepoi
ta' dapat melambung di angin menderu
bagaimanapun panjang kau mengulur tali
aku hanya tersentak ke bawah, ke bumi

Bagaimanapun perlahan kau mengikat tali
tali itu hanya putus retas
dan aku hilang di bawa bayu mendayu
Tidak, tidak, saudara, biarkan aku lepas
biarpun aku terjatuh di belukar sesalan
dibiarkan terletak oleh orang lalu!

Sumber: Majalah Panca Raya (15 Mei 1947)

Analisis Puisi:

Puisi "Biarkan Lepas!" karya Mahatmanto menggambarkan keinginan untuk kebebasan dan pembebasan diri dari ikatan yang membatasi.

Metafora Layang-Layang: Layang-layang dalam puisi menjadi metafora bagi kehidupan manusia yang terkadang diikat oleh tali-tali, melambangkan keterbatasan dan kendala yang menghambat kebebasan.

Ketidakmampuan Terbang dan Pembebasan: Puisi menciptakan gambaran tentang ketidakmampuan layang-layang untuk terbang bebas, bahkan dengan usaha yang panjang dan hati-hati. Hal ini mewakili situasi manusia yang terkadang sulit membebaskan diri dari segala kendala dan keterbatasan.

Keinginan untuk Lepas: Puisi menekankan keinginan layang-layang untuk dilepas agar dapat terbang bebas, walaupun berisiko terjatuh. Ini mencerminkan semangat kebebasan yang kuat dan tekad untuk menghadapi konsekuensi dari pembebasan diri.

Rasa Patah Hati dan Penyesalan: Ekspresi "di belukar sesalan" menciptakan gambaran rasa patah hati dan penyesalan yang mungkin terjadi ketika memilih untuk lepas dari ikatan. Meskipun demikian, keinginan untuk kebebasan tetap mendominasi.

Kesan Keputusan yang Ditentang: Puisi menciptakan kesan bahwa keputusan untuk melepaskan diri mungkin tidak selalu disetujui oleh orang lain ("dibiarkan terletak oleh orang lalu"). Namun, kebebasan individu lebih diutamakan daripada pandangan orang lain.

Simbolisme Angin: Angin dalam puisi dapat diartikan sebagai kehidupan yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Meskipun angin mungkin membawa tantangan, keinginan untuk melepaskan diri tetap tinggi.

Puisi "Biarkan Lepas!" menciptakan gambaran yang kuat tentang keinginan untuk kebebasan dan pembebasan diri. Dengan menggunakan metafora layang-layang, Mahatmanto menyampaikan pesan tentang tekad untuk mengatasi segala hambatan dan mengambil risiko untuk mencapai kebebasan sejati.

Puisi: Biarkan Lepas!
Puisi: Biarkan Lepas!
Karya: Mahatmanto

Biodata Mahatmanto:
  • Mahatmanto (nama sebenarnya adalah R. Suradal Abdul Manan) lahir di Kulur, Adikarta, Yogyakarta, pada tanggal 13 Agustus 1924.
  • Dalam dunia sastra, Mahatmanto menggunakan cukup banyak nama samaran, beberapa di antaranya adalah Abu Chalis, Murbaningrt, Murbaningsih, Murbaningrad, Moerbaningsih, SA Murbaningrad, Suradal, Sang Agung, dan Sri Armajati Murbaningsih. 
© Sepenuhnya. All rights reserved.