Sumber: Jurnal Nasional (6 Januari 2013)
Analisis Puisi:
Puisi "Benang Merah" karya Fitri Yani menciptakan gambaran tentang keberlanjutan hubungan dan pertemuan yang penuh dengan kebetulan dalam kehidupan sehari-hari.
Imaji dan Atmosfer: Penulis menggunakan imaji bulan berwarna merah dan wajah kolam untuk membentuk atmosfer malam yang romantis dan merenung. Nuansa warna merah menciptakan rasa hangat dan misteri, sementara wajah kolam memperkuat kesan keindahan yang terpantul.
Pertautan dengan Alam dan Perasaan: Puisi ini mengaitkan perasaan dan hubungan manusia dengan elemen alam, seperti musim semi dan bulan merah. Ini menciptakan perasaan keberlanjutan dan keterkaitan antara perasaan pribadi dan alam semesta.
Kejutan dan Kebetulan: Puisi membahas pertemuan yang muncul secara tak terduga dan kebetulan dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan antara "kau" dan perempuan di perbatasan jalan mengilustrasikan kejutan hidup yang dapat mengubah arah dan membawa pemahaman baru.
Pertautan antara Individu: Penulis menyampaikan konsep pertautan dan kebersamaan antara individu melalui gambaran pertemuan dengan perempuan yang memikirkan kekasihnya di tanah seberang. Hal ini menciptakan narasi yang kompleks dan menggambarkan kerumitan hubungan manusia.
Benang Merah sebagai Metafora: Judul "Benang Merah" dapat diartikan sebagai metafora untuk ikatan atau hubungan yang tak terlihat namun selalu ada. Metafora ini menyiratkan keberlanjutan hubungan dan kemungkinan pertautan yang melibatkan takdir atau kebetulan.
Puisi "Benang Merah" menciptakan gambaran keindahan malam yang penuh misteri, sekaligus merenungkan kebetulan dan pertautan antara individu. Dengan menggunakan elemen alam, kejutan, dan metafora, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang keberlanjutan hubungan dalam kehidupan sehari-hari.
Karya: Fitri Yani
Biodata Fitri Yani:
- Fitri Yani lahir pada tanggal 28 Februari 1986 di Liwa, Lampung Barat, Indonesia.