Puisi: Amsal Mati Muda (Karya Catur Stanis)

Puisi "Amsal Mati Muda" karya Catur Stanis menggambarkan penderitaan fisik dan mental yang dialami sang penyair sebagai akibat dari gaya hidupnya ...
Amsal Mati Muda

Terceritakan padaku
kisah penyair mati tragis
lantaran dicabik sipilis nan tak kunjung habis
menghajar raganya hingga tipis
borok menganga menguar nanah di sekujur tubuhnya
adalah penanda yang disematkan jaman bagi pilihan untuk gaya hidupnya
di atas rel kereta waktu ia melaju
decit roda berpacu diantar besi membeku
derit jerit keluh peluh perempuan banal
menanti penumpang di ujung gang tempat mangkal
tak ada lagi yang bisa melarang memang
"Dilarang Melarang," kataku
karena sesiapapun boleh ikut serta
: Yang bukan penyair silahkan ambil bagian.

Yogyakarta, Maret 2012

Analisis Puisi:

Puisi "Amsal Mati Muda" karya Catur Stanis merupakan sebuah refleksi mendalam tentang kehidupan dan kematian seorang penyair yang hidup dengan penuh risiko. Puisi ini menggambarkan penderitaan fisik dan mental yang dialami sang penyair sebagai akibat dari gaya hidupnya yang penuh ekses. Melalui penggunaan bahasa yang lugas dan simbolis, Stanis menghadirkan sebuah narasi yang mengajak pembaca untuk merenungkan konsekuensi dari pilihan hidup.

Tema Utama

  • Penderitaan dan Penyakit: Tema utama dalam puisi ini adalah penderitaan yang dialami penyair akibat penyakit sipilis. Penyakit ini digambarkan dengan sangat grafis, menunjukkan kerusakan fisik yang parah dan rasa sakit yang tak kunjung usai.
  • Kehidupan Bohemian: Puisi ini juga mengangkat tema kehidupan bohemian yang sering dikaitkan dengan seniman dan penyair. Gaya hidup bebas dan tidak terikat norma sosial digambarkan sebagai penyebab utama penderitaan yang dialami.
  • Kematian Tragis: Kematian penyair digambarkan sebagai hasil tak terelakkan dari pilihan hidupnya. Ini menunjukkan bahwa gaya hidup yang tidak sehat dan penuh risiko pada akhirnya membawa kehancuran.

Struktur dan Bahasa

  • Bahasa Lugas dan Grafis: Stanis menggunakan bahasa yang lugas dan grafis untuk menggambarkan penderitaan fisik akibat sipilis. Frasa seperti "borok menganga menguar nanah di sekujur tubuhnya" memberikan gambaran yang sangat jelas dan mengerikan tentang kondisi sang penyair.
  • Simbolisme Kereta Waktu: Kereta waktu yang disebutkan dalam puisi ini merupakan simbol perjalanan hidup sang penyair. Decit roda dan derit jerit menggambarkan perjalanan hidup yang penuh penderitaan dan ketidakpastian.
  • Ironi dan Sarkasme: Puisi ini juga mengandung unsur ironi dan sarkasme, terutama dalam frasa "Dilarang Melarang." Ini menunjukkan sikap sinis terhadap norma sosial yang seringkali mencoba membatasi kebebasan individu.

Analisis Mendalam

  • Refleksi Sosial: Puisi ini menggambarkan bagaimana masyarakat seringkali memberikan label atau penanda bagi mereka yang memilih hidup di luar norma sosial. Penyakit sipilis menjadi simbol dari hukuman yang dijatuhkan oleh masyarakat kepada mereka yang hidup bebas dan tak terikat.
  • Kritik Terhadap Gaya Hidup: Melalui narasi penderitaan sang penyair, Stanis mengkritik gaya hidup yang penuh risiko dan ekses. Puisi ini menggambarkan bagaimana kebebasan yang tidak terkendali bisa membawa kehancuran fisik dan mental.
  • Kesedihan dan Kehampaan: Ada rasa kesedihan dan kehampaan yang mendalam dalam puisi ini. Penderitaan fisik yang digambarkan secara grafis mencerminkan penderitaan mental dan emosional yang dialami sang penyair.
  • Panggilan Aksi: Pada akhir puisi, Stanis mengundang siapa saja untuk ambil bagian dalam kehidupan yang penuh risiko ini, menunjukkan bahwa penderitaan dan kematian tragis bukan hanya milik para penyair, tetapi juga bisa dialami oleh siapa saja yang memilih jalan hidup yang serupa.
Puisi "Amsal Mati Muda" karya Catur Stanis adalah karya yang mendalam dan penuh dengan simbolisme. Melalui penggunaan bahasa yang lugas dan grafis, Stanis menggambarkan penderitaan fisik dan mental yang dialami oleh seorang penyair akibat gaya hidup yang penuh risiko. Puisi ini mengangkat tema penderitaan, kehidupan bohemian, dan kematian tragis, serta mengandung kritik sosial terhadap norma-norma yang seringkali mencoba membatasi kebebasan individu. Dengan menyampaikan narasi yang menggugah dan reflektif, Stanis mengajak pembaca untuk merenungkan konsekuensi dari pilihan hidup dan menghargai kebebasan dengan penuh tanggung jawab.

Catur Stanis
Puisi: Amsal Mati Muda
Karya: Catur Stanis

Biodata Catur Stanis:
  • Catur Stanis lahir dengan nama Catur Nugroho pada tahun 1969 di Ngampilan, Yogyakarta. 
  • Catur Stanis meninggal dunia pada tanggal 9 April 2015
© Sepenuhnya. All rights reserved.