Puisi: Untuk Mereka (Karya Syamsu Indra Usman)

Puisi "Untuk Mereka" menggambarkan suara hati pemuda yang merasa belum dapat berbicara dengan leluasa tentang ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
Untuk Mereka

Kita masih terlalu muda
Untuk berbicara
Tentang arti
Sebuah makna kata
Untuk mereka
Yang sering tidur
Di emper-emper toko

Kita masih terlalu muda
Untuk berbicara
Tentang modal dan wiraswasta
Untuk mengundang para penganggur
Yang kini kian membengkak

Kita masih terlalu muda
Untuk berbicara
Tentang pengusaha
Yang dapat menolong mereka.

Surabaya Kota, 1978

Analisis Puisi:
Puisi "Untuk Mereka" karya Syamsu Indra Usman menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi sosial yang sulit dan ketidaksetaraan ekonomi. Melalui penggunaan kata-kata yang sederhana namun mengena, penyair menciptakan gambaran tentang keadaan masyarakat yang kurang beruntung dan kurang diakui oleh pihak yang memiliki kekuasaan.

Perspektif Pemuda: Puisi ini diawali dengan pernyataan "Kita masih terlalu muda," menciptakan perspektif pemuda yang berbicara. Penyair mungkin ingin menyuarakan keprihatinan generasi muda terhadap realitas sosial yang sulit.

Tidak Dapat Berbicara: Pemilihan kata "Kita masih terlalu muda untuk berbicara" mencerminkan ketidakmampuan atau ketidakberdayaan pemuda dalam menyuarakan pendapat mereka terhadap keadaan sosial dan ekonomi yang sulit.

Tidak Mampu Mengartikan Makna Kata: Baris "Tentang arti Sebuah makna kata" menciptakan gambaran bahwa masyarakat muda mungkin merasa sulit untuk mengartikan dan memahami makna kata-kata yang kompleks terkait dengan isu-isu sosial.

Mereka yang Tidur di Emper-Emper Toko: Puisi menyoroti ketidaksetaraan ekonomi dengan merujuk pada "Mereka yang sering tidur di emper-emper toko." Ini menciptakan gambaran tentang kelompok masyarakat yang hidup dalam keterbatasan ekonomi dan seringkali terpinggirkan.

Penganggur yang Membengkak: Penggunaan kata "mengundang para penganggur yang kini kian membengkak" menunjukkan pemahaman penyair terhadap masalah pengangguran yang semakin meningkat dalam masyarakat.

Ketidaksetaraan Ekonomi: Penyair membahas isu ketidaksetaraan ekonomi dengan mengatakan "Kita masih terlalu muda untuk berbicara tentang modal dan wiraswasta." Ini dapat diartikan sebagai kesadaran bahwa pemuda mungkin merasa tidak memiliki akses atau peluang yang sama dalam dunia usaha.

Pemimpin dan Pengusaha: Puisi menutup dengan baris "Kita masih terlalu muda untuk berbicara tentang pengusaha yang dapat menolong mereka." Ini dapat diartikan sebagai keputusasaan dan ketidakpercayaan terhadap kemampuan pemimpin dan pengusaha untuk membantu mereka yang kurang beruntung.

Puisi "Untuk Mereka" menggambarkan suara hati pemuda yang merasa belum dapat berbicara dengan leluasa tentang ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun bermakna, penyair menyampaikan pesan keprihatinan terhadap kondisi masyarakat yang sulit dan meminta perubahan untuk mereka yang terpinggirkan.

Puisi
Puisi: Untuk Mereka
Karya: Syamsu Indra Usman

Biodata Syamsu Indra Usman:
  • Syamsu Indra Usman lahir pada tanggal 12 Oktober 1956 di Lahat, Sumatera Selatan.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.