Puisi: Mata Rencong (Karya Mahdi Idris)

Puisi: Mata Rencong Karya: Mahdi Idris
Mata Rencong


Ia mengkilap setajam kilat. Menabuh gendrang, menanti para penari seudati
mengisyarat syarat yang melipat tawa dan harum seulanga di kolong panggung
siap merobek dan menyayat daging; memancarkan darah dari gubuk ke gubuk
memberi wangsit ke jagat malam yang riang.

Sepatu lars pernah mematahkan ketajaman matanya, meninggalkan rasa sayat
yang melipat sampai ke hati, lalu mengaliri darah sampai ke benua terjauh.
bertahun-tahun tiada yang menjangkau ketajaman mata rencong; ia bukan lagi
saksi yang menabuh rapai sampai maut di penghujung subuh. Ruhnya kehilangan makna
menjelma ruang ketakutan.

Saat igau hanyalah ilusi, ia berjanji untuk harapan baru
menyayat waktu yang tersobek pada jam dinding
memagut jiwa rapuh di tengah negeri gaduh.

Tapi mata rencong tak pernah lupa pada sayatan terakhir
mengukir pada tembok-tembok kukuh sepanjang jalan sunyi;
ditanamkan berjuta bibit baru di tanah indatu.


Puisi: Mata Rencong
Puisi: Mata Rencong
Karya: Mahdi Idris

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.