Puisi: Kota Bumi Gas (Karya Mahdi Idris)

Puisi: Kota Bumi Gas Karya: Mahdi Idris
Kota Bumi Gas


Lihatlah sepajang jalan ini
lubang tanpa penggali
debu-debu bersayap
memasuki sarang awan.
anak sungai lahir dari pori-pori musim
mengaliri maut baru
mengetuk pintu dari rumah ke rumah;
bertamu tanpa salam.

Lihatlah kota kami
yang jatuh bangun dalam mimpi
siang malam adalah bayangan suram
berjalan meretas waktu sendiri
kami tetap sungai tanpa muara.

Gas perbarel harga tinggi, untuk siapa?
jika mata air berpancar dari lubang jalan
jelma ngarai di musim gersang.

Baiklah,
hapus saja peta kota kami
dalam catatan subsidi
kehidupan kami tetap makmur
meski bukan engkau penabur benih.

Pondok Kates, 2011

Puisi: Kota Bumi Gas
Puisi: Kota Bumi Gas
Karya: Mahdi Idris

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Damai Dalam sukmaku terbentang taman surga. Kumbang-kumbang berlari burung-burung berkicau, reremputan tak pernah risau dizalimi embun telah memberinya tetesan damai …
  • Bayangan Kita adalah bayangan yang berjalan tanpa wujud serupa kabut yang senantiasa lenyap dihunjam matahari, menjelma asap tipis ditikam kesunyian malam. Bayang…
  • Pengakuan Aku tahu Rumi telah merayu-Mu dengan Syahdu Jiwanya menggelepar-gelapar merajuk mahabbah-Mu. Dimana Kau letak, ia telah menuju. Dia simpan Engkau dalam kalbunya…
  • Tanyakan Pada Rembulan Tanyakan pada rembulan yang dating singgah di halaman siapa sesungguhnya pemilik dedaunan berguguran pada musim hujan, siapa yang telah menggugurkannya, …
  • Dan Tiba-Tiba Dan tiba-tiba hujan melengkung di matamu saat perayaan malam purnama di sudut kota di antara duka cita perahu nelayan mengapa badai tak pernah reda me…
  • Sembilan Belas Mei Malam dini hari kuda-kuda besi berlari menembus pekat malam menghalau angin gigil merobek tubuh, bersimbah darah. Sepasang mata benteng kau j…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.