Analisis Puisi:
Puisi adalah medium sastra yang memungkinkan penyair untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan, termasuk perubahan waktu, perasaan, dan identitas diri. Dalam puisi "Kemarin Hari ini dan Besok Entahlah" karya I Nyoman Wirata, kita disuguhkan dengan perjalanan perasaan dan identitas diri penyair melalui tiga periode waktu yang berbeda: kemarin, hari ini, dan besok.
Kemarin: Perasaan Pasrah dan Penghapusan Kenangan: Puisi ini dibuka dengan gambaran "kemarin," di mana penyair menggambarkan suasana hati yang penuh pasrah dan penyesalan. Cahaya lilin yang gemetar di tangan menciptakan atmosfer yang suram, dan penghapusan kenangan tampak terjadi. Hal ini menciptakan kesan bahwa waktu kemarin adalah periode ketidakpastian dan perubahan yang mendalam dalam perasaan penyair.
Hari Ini: Menemukan Identitas dalam Gambar: Di "hari ini," penyair menemukan sebuah gambar yang dulu ia buat pada tanggal 20 Mei 2004. Gambar ini menyiratkan bahwa identitas seseorang yang sangat penting baginya kini muncul dalam karya seni. Penggunaan kata-kata "engkau bukan asing" menunjukkan bahwa ada orang yang spesial dalam ingatan penyair. Namun, penyair juga mengungkapkan keraguan tentang berani atau tidaknya untuk bertegur sapa, menciptakan gambaran ketidakpastian.
Besok: Tantangan dalam Bersilaturahmi dan Menyapa: Dalam "besok," penyair merenungkan tantangan dalam bersilaturahmi dan menyapa seseorang yang mungkin pernah ada dalam kehidupannya. Penggunaan kata "entahlah" mencerminkan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Penyair juga menyoroti pentingnya bersilaturahmi dan memahami identitas diri yang mungkin pernah hilang atau terlupakan.
Puisi "Kemarin Hari ini dan Besok Entahlah" karya I Nyoman Wirata menyampaikan pesan tentang perubahan dalam perasaan, perasaan identitas, dan perjalanan waktu. Puisi ini menciptakan gambaran tentang bagaimana kita bisa merasa dekat dengan seseorang di masa lalu, tetapi bagaimana identitas dan perasaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Penyair berhasil merangkai kata-kata dengan indah untuk merenungkan kompleksitas hubungan dan identitas diri.