Puisi: Kau Boleh Menangis (Karya Mahdi Idris)

Puisi "Kau Boleh Menangis" karya Mahdi Idris merupakan ungkapan yang jujur dan penuh empati terhadap perasaan seseorang setelah kepergian sang ...
Kau Boleh Menangis

Kau boleh menangisi kepergianku
yang pernah singgah
mengisah di bilik tua
tentang sekerat cinta
yang kutaburi gula
kadangkala garam di atasnya

Kau boleh menangis kapan saja
membaca sajak demi sajakku
yang kugantung di gordin jendela
sebelum berangkat menuai mimpi
di ladang tandus

Kubiarkan engkau menangis
kapan saja ada waktu,
menyesali masa lalu.

Analisis Puisi:

Puisi "Kau Boleh Menangis" karya Mahdi Idris merupakan pengungkapan emosional tentang kepergian seseorang dan efeknya terhadap orang yang ditinggalkan.

Izin untuk Merasakan Kesedihan: Puisi ini dibuka dengan pernyataan bahwa orang yang ditinggalkan boleh menangis atas kepergian sang kekasih. Ini mencerminkan pengertian dan empati terhadap perasaan orang lain yang terluka akibat perpisahan.

Kenangan dan Cerita Cinta yang Berujung: Penyair menyebutkan bahwa kepergiannya telah mengisi ruangan dengan kenangan cinta yang manis, disertai gula, tetapi juga dengan pahitnya kehilangan, yang diwakili oleh garam. Ini menggambarkan hubungan yang beragam dalam perjalanannya, dengan momen manis dan pahit.

Simbolisme Sajak: Sajak-sajak yang tergantung di jendela melambangkan jejak peninggalan sang kekasih. Mereka merupakan representasi dari ekspresi emosional sang penyair yang terpatri dalam kata-kata yang ditulis. Sajak-sajak ini menjadi saksi bisu dari perjalanan dan mimpi yang dibagikan bersama.

Mengakui Masa Lalu dan Kesedihan: Penyair memberikan izin kepada orang yang ditinggalkan untuk menangis dan merenungkan masa lalu. Ini menunjukkan pentingnya memahami dan menerima emosi yang muncul akibat perpisahan, serta proses penyembuhan melalui pengakuan dan pemrosesan perasaan.

Kedalaman Emosi dan Kesetiaan pada Kenangan: Puisi ini mengeksplorasi kedalaman emosi seseorang setelah perpisahan, termasuk kerinduan, kesedihan, dan penerimaan. Meskipun perpisahan terjadi, ada kesetiaan pada kenangan dan penghargaan terhadap hubungan yang telah berakhir.

Puisi "Kau Boleh Menangis" merupakan ungkapan yang jujur dan penuh empati terhadap perasaan seseorang setelah kepergian sang kekasih. Melalui kata-kata yang sederhana namun kuat, penyair membawa pembaca ke dalam pengalaman perasaan yang dalam dan penuh makna.

Puisi
Puisi: Kau Boleh Menangis
Karya: Mahdi Idris

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sejak Semula Sejak semula semua menerka batu-batu diperam asin laut. Seperti rentetan waktu yang mengeja bisu hingga batu-batu mendulang mimpi di sungai. Namun tak disangka bat…
  • Begitulah Akhirnya Dalam matamu kutemukan sajak purba Tentang pengkhianatan dan penindasan Ada seribu dugaan yang belum terjawab, Mengapa kau bimbang menentukan arah …
  • Kelam Ketika aku melamunkan diri kutemukan jua sebongkah batu licin dalam kepala kukenang-kenang selamanya membiarkan nurani jatuh dari pundak karang. Bila hampir…
  • Embun Embun jatuh di bibirku menjelma kata tanpa rasa di rimbun daun ia menjelma kalimat panjang mengalir sampai ke akar menyusun kamus berhumus. Sejak ia jatuh d…
  • Percakapan Terakhir Pada malam itu, kita bersua  tentang  masa lalu yang mengganggu urat saraf.  Kadang berkabut, membeku dan mencair dalam cangkir kopi dan kepu…
  • Luka Luka. Ya, luka adalah perih yang menusuk ke jantung. Seperti angan seorang pelaut yang kehilangan arah, salah jalan pulang. Sauh enggan tertambat, sebab daratan masih me…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.