Puisi: Kampung Petani (Karya Mahdi Idris)

Puisi: Kampung Petani Karya: Mahdi Idris
Kampung Petani


Perlahan kubuka tingkap
menatap hamparan sawah ladang
tempat keringat mengucur di tubuh lusuh
demi harapan anak cucu

Pandanganku menembus pekat kabut
memandang sawah ladang
menghirup aroma kampung halaman
tak pernah berubah dari masa ke masa,
selalu begitu, setelah panen usai
anak-anak bermain layang-layang.


Puisi: Kampung Petani
Puisi: Kampung Petani
Karya: Mahdi Idris

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sejak Semula Sejak semula semua menerka batu-batu diperam asin laut. Seperti rentetan waktu yang mengeja bisu hingga batu-batu mendulang mimpi di sungai. Namun tak disangka bat…
  • Kelam Ketika aku melamunkan diri kutemukan jua sebongkah batu licin dalam kepala kukenang-kenang selamanya membiarkan nurani jatuh dari pundak karang. Bila hampir…
  • Luka Luka. Ya, luka adalah perih yang menusuk ke jantung. Seperti angan seorang pelaut yang kehilangan arah, salah jalan pulang. Sauh enggan tertambat, sebab daratan masih me…
  • Embun Embun jatuh di bibirku menjelma kata tanpa rasa di rimbun daun ia menjelma kalimat panjang mengalir sampai ke akar menyusun kamus berhumus. Sejak ia jatuh d…
  • Begitulah Akhirnya Dalam matamu kutemukan sajak purba Tentang pengkhianatan dan penindasan Ada seribu dugaan yang belum terjawab, Mengapa kau bimbang menentukan arah …
  • Percakapan Terakhir Pada malam itu, kita bersua  tentang  masa lalu yang mengganggu urat saraf.  Kadang berkabut, membeku dan mencair dalam cangkir kopi dan kepu…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.