Ingin yang Berembun
sampai juga ia
di kota lama hanya
dalam peta, lembaran
gambar perempuan belia
dilapisi bodo
dalam ingatan
berdiri anggun
dalam belaian angin
pakaian berkibar
bangkitkan ingin
di hati, aduhai, berdebar
apa gerangan
membuat kenangan
sudah amat silam
kini berlompatan?
di kota kelahiranmu
ia susuri lagi jejak
tangis pertama
sebagai muasal
tawamu kemudian
tapi ia hanya dapati
bekas langkah
yang memecah
alamat telah berganti
nomor rumah mati
lalu kenangan jadi rabun
ingin yang berembun.
2006
Puisi: Ingin yang Berembun
Karya: Isbedy Stiawan ZS