Puisi: Gelora (Karya Mahdi Idris)

Puisi: Gelora Karya: Mahdi Idris
Gelora


Mungkin kalian tahu gelora itu
berubah merah, mengubah peradaban
mengoyak tubuh jadi luka
angin menjelma badai
melenyapkan impian dalam kepala.

Anak-anak menjerit sepanjang malam
menangisi kepergian
hilang zikir dan tasbih
airmata tumpah di pekarangan.

Gelora itu, sepucuk surat
yang tersirat dalam kepala asing
meninggalkan beban 
memahat prasasti kelam 
dalam catatan sejarah.

Makin jauh kita langkah
gelora makin membara
mencoreng wajah-wajah muram
menyayat tubuh-tubuh letih
membakar  rimba anggun,
meninggalkan jejak perih.

Pondok Kates, 12/09/2015
Puisi: Gelora
Puisi: Gelora
Karya: Mahdi Idris

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Para Kampret Batu batu-batu batu-batu banyak sekali bergelimpangan bertumpukan ada yang bulat, benjol-benjol ada yang kecil-kecil ada yang tajam ada yang sebe…
  • Dalam Bis angin dan langit bersatu di jendela bis suhu merendah dan seorang ibu yang tua terbatuk-batuk di depanku; senja makin lama makin kekal rasanya tikungan …
  • Penutup “Kampret saya sebagai penyair ingin menyampaikan terima kasih pada kalian tanpa kalian buku ini tidak bakalan ada selain ingin berterima kasih sebenarn…
  • Sehabis Nonton Jam Duabelas seperti dilepas dari kurungan kami pun bubar dan bergegas mengenali wajah-wajah kami sendiri di aspalan yang keras lampu-lampu sudah s…
  • Pemberitahuan Menghadapi buku ini Anda tidak usah kelewat serius atau curiga sebab saya hanya ingin bercerita tentang kampret yang tergusur dengan bahasa Indones…
  • Pasar Bogor ada beberapa onggok rambutan yang kuning   di pinggir jalan ada beberapa buah kol di keranjang seorang ibu ada beberapa buah los sayuran …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.