Sumber: Empedu Tanah (2020)
Analisis Puisi:
Puisi "Gadis Kecil Terbingkai Jendela" karya Inggit Putria Marga adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan gambaran visual dan simbolisme yang kuat. Puisi ini menggambarkan gambaran seorang gadis kecil yang terpaku pada pemandangan di luar jendela, sambil merenungi perubahan dalam kehidupan sekitarnya.
Simbolisme Asoka dan Tirai: Asoka dan tirai adalah simbol-simbol yang menciptakan latar belakang gambaran. Asoka yang bergoyang dan tirai yang melambai menciptakan suasana bergerak dan hidup.
Citra Gadis Kecil: Puisi ini menggambarkan seorang gadis kecil yang terbingkai oleh jendela. Gambaran gadis kecil ini menciptakan kesan kerentanan dan kepolosan.
Liontin Perak dan Telinga Kancil: Liontin perak berbentuk telinga kancil yang digambarkan di tengah dada gadis kecil adalah simbol yang lebih dalam. Telinga kancil melambangkan kepekaan dan kewaspadaan. Liontin ini mungkin juga mencerminkan ketidakmampuan mendengar atau menyadari perubahan di sekitarnya.
Perubahan dalam Kehidupan: Puisi ini merenungi perubahan dalam kehidupan melalui gambaran semak asoka yang dulu berbunga sekarang hanya memekarkan sedikit. Ini menciptakan gambaran tentang siklus perubahan dan kenangan yang berubah seiring waktu.
Menghadapi Kehilangan: Deskripsi bangku kayu yang dulu adalah tempat singgasana ibu, dan sekarang tempat peraduan bapak, menciptakan gambaran tentang kehilangan orang yang dicintai dan perubahan dalam peran dan makna.
Makna Air Mata dan Tirai: Puisi ini mengisyaratkan bahwa gadis kecil ini meneteskan air mata yang selalu jatuh di tirai jendela. Air mata ini bisa menjadi simbol kepedihan, perubahan emosi, atau pemahaman tentang kehidupan yang tumbuh seiring waktu.
Pertanyaan tentang Alasan: Puisi ini berakhir dengan pertanyaan tentang alasan mengapa gadis kecil ini meneteskan air mata. Ini menciptakan rasa misteri dan menunjukkan bahwa alasan di balik emosinya mungkin hanya diketahui oleh Tuhan.
Puisi "Gadis Kecil Terbingkai Jendela" karya Inggit Putria Marga adalah puisi yang menciptakan gambaran tentang pertumbuhan, perubahan, dan emosi dalam kehidupan. Melalui simbolisme dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang bagaimana kita merespons perubahan dan kerentanan dalam hidup.