Puisi: Entah Sudah Keberapa Kali Luka Berkabar (Karya I Nyoman Wirata)
Puisi: Entah Sudah Keberapa Kali Luka Berkabar
Karya: I Nyoman Wirata
Entah Sudah Keberapa Kali Luka Berkabar
Entah sudah keberapa kali kepada akar gempa berkabar
Putuskan segera tali pengikat dengan tanah dimana kau tumbuh
Maka roboh semua
Maka puing setia menjamu pagi yang besok tiba menjengukmu lesu
Dari manapun arah datang kekuatan
Akan membelah semua kenangan
Runtuh semua menjadi akhir berserak
Angin dan malam datang bersungut sungut
Ditunggangi keresahan
Terhisap melalui saluran nafas
Entah kapan datang dan entah untuk keberapa kali
Belum mampu menyiasati
Untuk sekilas memandangmu pergi
Tanpa rasa berkawan atau melawan
Sebab tak ada perjanjian
Dan ini bukan peperangan
Yang tinggal ,isak terlalu ringan dan melebihinya adalah hampa
Memandang tiang tiang penyangga atap kesetiaan roboh
Alasan lain untuk tak meratapi semua kejadian
Sulit kutemui
Sekalipun jarak memandang jauh
Seberang laut gunung dan ngarai
Apa ada kesetiaan yang ditunggu
Membangun reruntuhan
Kalbu yang meratap
Melebihi kesedihan
Besok pagi matahari akan terus bergerak ke siang naas yang panas
Malam meratap beratap langit
Tiang kesetiaan
Tak semua roboh
Ketinggian rinjani mengandung wasiat
Yang tersisa akan bersua
Seperti sebatang pohon
Kembali berjanji
Menumbuhkan akar
Merajut luka
Dan duka abadi.
05/08/2018
Puisi: Entah Sudah Keberapa Kali Luka Berkabar
Karya: I Nyoman Wirata