Analisis Puisi:
Puisi "Di Jalan Veteran Denpasar" karya I Nyoman Wirata membawa pembaca ke Jalan Veteran Denpasar, tempat yang penuh dengan sejarah lokal, khususnya seputar perjuangan kemerdekaan Indonesia. Penyair menyoroti momen-momen penting seperti revolusi, keberanian para pejuang, serta peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi di masa lalu.
Kenangan Pribadi dan Warisan Keluarga: Melalui selembar kartu hitam milik ayah yang menceritakan tentang Bali Hotel dan serdadu Nica, puisi ini juga mencerminkan kenangan pribadi dan warisan keluarga penyair. Hal ini menambah dimensi emosional dan personal dalam pemahaman terhadap sejarah yang disampaikan.
Transformasi Perubahan Tempat: Penyair menggambarkan perubahan yang terjadi di Jalan Veteran, dari pohon mangga yang menaungi puri tua hingga bangunan-bangunan modern seperti Bale Kulkul dan bangku taman. Ini mencerminkan transformasi kota Denpasar dari masa ke masa, serta perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat.
Penghargaan Terhadap Para Veteran: Puisi ini juga menyoroti penghargaan terhadap para veteran yang bertatih menyeberang jalan dan merayakan Hari Pahlawan. Mereka dianggap sebagai simbol keberanian dan ketahanan dalam menghadapi tantangan, serta tidak terlupakan dalam sejarah bangsa.
Refleksi tentang Kematian dan Keberanian: Penutup puisi menekankan bahwa kematian dan keberanian dalam perjuangan tidak selalu tercatat dalam sejarah resmi. Namun, mereka yang berani menantang takdir dan menghadapi pertempuran yang tidak seimbang juga merupakan bagian penting dari perjuangan kemerdekaan.
Puisi "Di Jalan Veteran Denpasar" adalah sebuah puisi yang menggambarkan sejarah lokal dan perubahan kota Denpasar seiring berjalannya waktu. Dengan menyoroti pengalaman pribadi, penghargaan terhadap para veteran, dan refleksi tentang kematian dan keberanian, puisi ini memperkaya pemahaman kita tentang nilai-nilai sejarah dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.