Puisi: Angin Sepi (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi: Angin Sepi Karya: Isbedy Stiawan ZS
Angin Sepi


segelas sekuteng
di cuaca yang anteng
angin sepi
jam membeku

tapi lampu-lampu taman
masih melempar nyalang
ke perempuan-perempuan jalan

kunikmati segelas sekoteng
sekadar menghangatkan badan
dan membayangkan kau datang.


15/05/2010

Puisi: Angin Sepi
Puisi: Angin Sepi
Karya: Isbedy Stiawan ZS

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Pandangan Elang Bangsatlah para serigala yang mengajar perang kepada kabilah-kabilah satwa di hutan sana. Bangsatlah celeng-celeng yang mengajar rasa rakus kepada sekalian…
  • Surat Katak Duh, gerimis yang meniris pelipis. Aku tak ingin menangis dan mengiris kupingku tipis-tipis. Anggur-anggur tak lagi manis. Dan gadis-gadis mencopot mawar …
  • Mengayak Dedak Telah kujaga rindumu, supaya kau tetap tampak baka, tampak bahagia. Musim telah berubah. Bunga berganti buah, dan aku tak ingin kau jadi sampah, sepert…
  • Hidangan Buya menyesap kuah sup buntut. Jarak tuwung Dan mulut Buya begitu rapatnya. Tidak. Tak ada jarak Antara tuwung dan mulut Buya, bahkan. Mungkin renyah keru…
  • Monolog Gemek untuk Jerapah Kau tinggikan lehermu hingga 1.000 kaki supaya kau karib dengan mukjizat dan para malaekat. Kusembunyikan diriku dalam ceruk tanah agar a…
  • Penciuman Gagak Aku telah mencium bau bangkai yang begitu nyata. Berhari-hari mendatang pasti datang perang panjang dan pertumpahan darah. Tidak. Tidak, saudaraku…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.