Anggur
Ada secangkir anggur yang menari
memabukkan selembar panji merah
di tanah basah yang kerap resah,
pada tiang-tiang pembatas
di ujung pulau tandus.
Selalu ada secangkir anggur yang menegur
di antara bebukit biru
di ujung pulau dungu, dia meninggalkan
secangkir anggur lugu.
Pada senja itu, berpuluh cangkir anggur
terpekur menatap lelaki yang pergi
melewati trotoar kota.
Puisi: Anggur
Karya: Mahdi Idris