Puisi: Surat (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi: Surat Karya: Isbedy Stiawan ZS

Surat

Seribu surat ditulis seribu kota dirapatkan, tapi tak lunas juga rinduku padamu pranko demi pranko direkatkan, dan pada muka sampul alamatmu kutulis tapi tuturku terasa kelu bagimu tak hanya surat. kabar yang sia-sia di perjalanan; lalu mimpi bermuka-muka. oh aku menggali keasingan kotaku, aku menggali kesunyian kotamu bersama ribuan surat yang kutulis dan kukirim!

26/12/1987

Puisi: Surat
Karya: Isbedy Stiawan ZS

Anda mungkin menyukai postingan ini

Puisi: Usia (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Usia hari sudah sangat tua warnanya kuning-kemerahan di ufuk barat dari matamu segala bergegas menunggu kelam mencapai menang bangun kerajaan istana kokoh …

Puisi: Jelang Sarapan Pagi (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Jelang Sarapan Pagi batu itu tak pernah diterbangkan kecuali seusai tanganmu melontar jadi hujan. sebagai sayap malaikat terbang ke dalam ranjang. membuka matamu,…

Puisi: Malam-Malam Mengaji (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Malam-Malam Mengaji hayat ngembara padang kelam lentera di tangan mercukan jalan setapak kaki-kaki basah oleh keringat persis ketika harap pun sampai dan tak kembal…

Puisi: Terjaga Karena Panggilanmu (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Terjaga Karena Panggilanmu jika kau tak memanggilku apakah aku akan terjaga lalu merapat padamu di depan sekali berhidang menemui dan bersama di malam hening setel…

Puisi: Kepalaku dalam Kepalamu (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Kepalaku dalam Kepalamu dari air dan tanah aku menjadi meninggikan batang melebarkan ranting ke langit tinggi ke luas bumi dan kakiku hujan ke ulu tanah jadi pe…

Puisi: Setangkup Tart, Setumpuk Lilin (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Setangkup Tart, Setumpuk Lilin (: kado ulang tahun) jalan menujumu semakin panjang di kakiku tumbuh ilalang tiada lagi sungai atau lubang menyimpan ari-arimu: tan…