Puisi: Para Pemetik Teh (Karya Hasan Aspahani)

Puisi: Para Pemetik Teh Karya: Hasan Aspahani

Para Pemetik Teh

TAJAM tanganmu, tangan perempuan Alishan.
Memetik embun yang disembunyikan.
Semalam banyak hujan, hujan di tanah Alishan.
Memadat harum yang dirahasiakan.

2016

Puisi: Para Pemetik Teh
Karya: Hasan Aspahani

Salin

Anda mungkin menyukai postingan ini

Puisi: Minuman Segelas Teh (Karya Alizar Tanjung)
Minuman Segelas Teh aku tuangkan segala isi, air teh berserat gula; pastilah terasa nikmat gula, pahit daun, kecuali hambar air. segala hambar telah menjelma di ujung lida…
Puisi: Suara Angin di Kebun Teh (Karya Kusnin Asa)
Suara Angin di Kebun TehBulan dalam formatMemantul daunan yang pekatDan sepi makin asing di sanaDukanya larut dalam gelapLadang-ladang tehMengabur tanpa batasDesir angin di kejauha…
Puisi: Secangkir Teh (Karya Maria Dominika)
Secangkir Tehaku dan dia,bagaikan secangkir teh.diseduh di kala pagi dan malam,menikmati berjuta rasa,tentang balada, asmara,elegi, dan romansaterlarut,dalam sajak-sajak manis kita…
Puisi: Hati Jogja (Karya Joko Pinurbo)
Hati Jogja Dalam secangkir teh ada hati Jogja yang lembut meleleh. Dalam secangkir kopi ada hati Jogja yang alon-alon waton hepi. Dalam secangkir senja ada hati Jogja yang…
Puisi: Di Cafe (Karya Avianti Armand)
Di Cafe Di mejaku secangkir teh tersedu. Teh itu sepanas matahari. Aku menggunakan kacamata hitam untuk menahannya. Seandainya di luar ada sebatang pohon peneduh, tentu aku…
Puisi: Secangkir Teh pada Saat Hujan (Karya Agit Yogi Subandi)
Secangkir Teh Pada Saat Hujan Dulu, kita sering minum teh di teras, ketika hujan mengeras. kita dengar rintik yang menajam itu, mengumpat h…