Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Lelaki dalam Musim Hujan (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Lelaki dalam Musim Hujan" mengeksplorasi perasaan kesendirian, kegelisahan, dan harapan di tengah kondisi lingkungan yang tidak menentu.
Lelaki dalam Musim Hujan

seribu pisau tak juga mampu menghentikan hujan
memulangkan mendung ke dalam senandung

maka kuiramakan ke dalam senar-hatiku setiap ricik
yang jatuh. dendang apalagi yang kulantunkan,
selain sendu? kau tak pernah tahu, mungkin pula 
tak ingin mengerti, setiap guyur hujan 
membuatku cekam: "apakah akan ada yang hanyut,
setelah piring-piring kaleng, cawan-cawan plastik?"

sungai bagaikan tandang. seperti mengancam

dengarlah. setiap guyuran air yang tumpah
mengembalikan ingatanku pada musim bah
hingga kampung-kampung kembali berbenah
dari wajahnya yang berantakan

tapi musim basah belum pula berubah
angin tak lalu, mendung selalu menggantung
: aku bukan lelaki perkasa pembuat perahu,
dihina sakit jiwa sebelum berlayar
meski kemudian orang-orang ingin menumpang
untuk pergi dari kota penuh air

aku hanyalah lelaki penunggu
sampai hujan benar-benar lalu
dan memunguti setiap yang hanyut
atau merebahkan yang telah pergi.

20 Juni 2010: 15.10

Analisis Puisi:

Puisi "Lelaki dalam Musim Hujan" karya Isbedy Stiawan ZS adalah sebuah karya yang menggambarkan pengalaman dan pemikiran seorang lelaki dalam menghadapi keadaan dan lingkungan di sekitarnya, terutama saat musim hujan.

Tema Musim Hujan: Puisi ini secara jelas mengeksplorasi tema musim hujan dan segala yang terkait dengannya. Hujan di sini bukan hanya fenomena alam, tetapi juga menjadi metafora bagi perubahan, kesulitan, dan harapan.

Simbolisme Hujan: Hujan dalam puisi ini mewakili tantangan dan kegelisahan yang dihadapi oleh tokoh utama. Setiap tetesan hujan mengingatkannya pada masa lalu dan membawanya pada pertanyaan yang mendalam tentang nasib dan takdir.

Gambaran Sungai dan Ancamannya: Sungai dalam puisi ini menjadi simbol perjalanan hidup yang sulit dan penuh bahaya. Ancaman yang muncul dari sungai menggambarkan ketidakpastian dan ketakutan yang dirasakan oleh tokoh.

Penggambaran Tokoh: Tokoh dalam puisi ini digambarkan sebagai seorang lelaki yang penuh pertimbangan dan introspeksi. Dia tidak merasa kuat atau berani, melainkan sebagai penunggu yang pasif dan penuh rasa penasaran terhadap apa yang mungkin terjadi.

Tema Kehidupan dan Harapan: Puisi ini menyoroti tema kehidupan yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Meskipun demikian, masih ada harapan bahwa setelah musim hujan berlalu, keadaan akan membaik dan orang-orang akan kembali pada kehidupan yang normal.

Dalam keseluruhan, puisi "Lelaki dalam Musim Hujan" adalah sebuah puisi yang mengeksplorasi perasaan kesendirian, kegelisahan, dan harapan di tengah kondisi lingkungan yang tidak menentu. Puisi ini adalah refleksi tentang manusia dan perjalanan hidupnya, serta ketidakpastian yang melekat pada keberadaannya.

Isbedy Stiawan ZS
Puisi: Lelaki dalam Musim Hujan
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.