Puisi: Ke Dermaga Juga Pulang (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Ke Dermaga Juga Pulang" karya Isbedy Stiawan ZS mengajak kita untuk merenungkan perjalanan hidup kita sendiri dan mencari ketenangan di ...
Ke Dermaga Juga Pulang

pilih tempat lain, bukan pantai kau 
bawaku jalan-jalan, katamu,
sesudah gelombang itu naik dan memburu
orang-orang suatu malam basah

karena takut digulung ombak raya
kau tak ingin ke pantai, padahal laut
membesarkan dirimu: melarungkan usia
jadi layar menantang angin

ke dermaga juga pulang, bukan?

pilih lain bukan pantai untuk kita 
bersenang. aku tak ingin jadi perahu
di gelombang besar lalu karam!

KA, 24 Desember 2018

Analisis Puisi:

Puisi "Ke Dermaga Juga Pulang" karya Isbedy Stiawan ZS menggambarkan ketakutan dan kerinduan melalui metafora laut dan dermaga. Isbedy, yang dikenal dengan gaya bahasa yang kuat dan emosional, menyelami pengalaman manusia dengan menggunakan citra alam.

Tema

  • Ketakutan dan Keselamatan: Tema utama dalam puisi ini adalah ketakutan akan bahaya dan pencarian keselamatan. Laut dan ombak raya menjadi simbol ancaman, sedangkan dermaga menjadi simbol perlindungan dan pulang. Melalui dialog dalam puisi, terungkap kekhawatiran dan usaha untuk menghindari bahaya.
  • Perjalanan dan Pulang: Tema perjalanan dan pulang juga menonjol dalam puisi ini. Laut yang melarungkan usia menjadi metafora kehidupan yang penuh tantangan, sementara dermaga menjadi tempat kembali, tempat yang aman dan penuh ketenangan.

Bait Pertama: Ketakutan Akan Bahaya

pilih tempat lain, bukan pantai kau
bawaku jalan-jalan, katamu,
sesudah gelombang itu naik dan memburu
orang-orang suatu malam basah

Bait ini menggambarkan ketakutan akan bahaya yang datang dari laut. Gelombang besar yang memburu orang-orang mencerminkan ancaman yang nyata dan mengerikan. Permintaan untuk menghindari pantai menunjukkan keinginan untuk mencari tempat yang lebih aman.

Bait Kedua: Kenangan dan Asal-Usul

karena takut digulung ombak raya
kau tak ingin ke pantai, padahal laut
membesarkan dirimu: melarungkan usia
jadi layar menantang angin

Bait ini mencerminkan kontradiksi antara ketakutan akan bahaya dan kenangan akan asal-usul. Laut yang membesarkan dan melarungkan usia menggambarkan bagaimana laut telah menjadi bagian penting dari kehidupan. Namun, ketakutan akan ombak raya tetap ada.

Bait Ketiga: Pencarian Keselamatan

ke dermaga juga pulang, bukan?

Pertanyaan retoris ini mengungkapkan bahwa dermaga adalah tempat yang aman, tempat untuk pulang. Dermaga menjadi simbol perlindungan dan ketenangan setelah perjalanan yang penuh tantangan.

Bait Keempat: Keinginan Menghindari Bahaya

pilih lain bukan pantai untuk kita
bersenang. aku tak ingin jadi perahu
di gelombang besar lalu karam!

Bait ini menguatkan keinginan untuk menghindari bahaya laut. Pantai, yang biasanya dianggap tempat bersenang-senang, kini menjadi tempat yang menakutkan. Keinginan untuk tidak menjadi perahu yang karam menunjukkan ketakutan akan kegagalan dan kehancuran.

Simbolisme

  • Laut dan Ombak: Laut dan ombak dalam puisi ini melambangkan kehidupan yang penuh tantangan dan bahaya. Ombak besar yang bisa menggulung orang mencerminkan ancaman yang bisa datang kapan saja.
  • Dermaga: Dermaga menjadi simbol tempat yang aman, tempat untuk kembali setelah perjalanan yang penuh bahaya. Dermaga juga melambangkan ketenangan dan perlindungan.
  • Perahu: Perahu melambangkan diri manusia yang rentan terhadap bahaya. Keinginan untuk tidak menjadi perahu yang karam menunjukkan ketakutan akan kegagalan dan kehancuran.

Makna dan Pesan

Puisi "Ke Dermaga Juga Pulang" menggambarkan ketakutan akan bahaya dan keinginan untuk mencari tempat yang aman. Melalui simbolisme laut dan dermaga, Isbedy Stiawan ZS menyampaikan pesan tentang pentingnya perlindungan dan ketenangan dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. Puisi ini juga mengingatkan kita tentang asal-usul dan perjalanan hidup yang tidak selalu mudah, namun selalu ada tempat untuk kembali dan merasa aman.

Puisi "Ke Dermaga Juga Pulang" karya Isbedy Stiawan ZS adalah karya yang menggambarkan ketakutan dan pencarian keselamatan melalui citra laut dan dermaga. Melalui metafora dan simbolisme yang kuat, Isbedy berhasil menyampaikan pesan tentang kehidupan, perjalanan, dan pentingnya mencari tempat yang aman untuk pulang. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan perjalanan hidup kita sendiri dan mencari ketenangan di tengah tantangan yang ada.

Isbedy Stiawan ZS
Puisi: Ke Dermaga Juga Pulang
Karya: Isbedy Stiawan ZS

Biodata Isbedy Stiawan ZS:
  • Isbedy Stiawan ZS lahir di Tanjungkarang, Bandar Lampung, pada tanggal 5 Juni 1958.
© Sepenuhnya. All rights reserved.