Analisis Puisi:
Puisi "Bengkulu" karya Isbedy Stiawan ZS adalah karya yang merenungkan masa lalu, identitas, dan perjalanan seseorang ke kampung halaman. Puisi ini terdiri dari dua bagian yang membahas tema yang serupa.
Bengkulu (1): Bagian pertama puisi ini dimulai dengan pengenangan kenangan bersama seseorang yang disebut Muhammad Alfarizie dan perjalanan ke kampung halaman. Penyair mencari jejak-jejak bapaknya dan merenungkan efek dari bencana gempa yang mengguncang tempat tersebut. Penggunaan kata-kata seperti "rumah-rumah kian gemuruh" menciptakan gambaran tentang kerusakan dan kehancuran yang diakibatkan oleh gempa. Puisi ini menciptakan perasaan kehilangan, penasaran, dan kerinduan akan tempat kelahiran dan kenangan masa kecil.
Bengkulu (2): Bagian kedua puisi ini mengeksplorasi lebih dalam hubungan antara penyair dan sosok yang disebut sebagai "kau" dalam puisi. "Kau" tampaknya adalah figur yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan penyair dan diyakini adalah bapak. Puisi ini menggambarkan hubungan antara kau dan penyair sebagai hubungan yang hangat dan penuh kasih. Jejak-jejak yang ditinggalkan oleh kau di tempat-tempat tertentu, seperti Benteng Marlborough, menjadi simbol kenangan dan petunjuk bagi penyair.
Tema utama puisi ini adalah tentang kehilangan, kenangan, identitas, dan perjalanan menuju kampung halaman. Puisi ini menggambarkan kerinduan seseorang terhadap tempat kelahiran dan kenangan masa kecilnya. Hal ini juga mencerminkan kompleksitas hubungan antara individu dan kampung halamannya serta bagaimana perjalanan hidup seseorang bisa membawanya ke tempat-tempat yang berbeda.
Penggunaan gambaran kampung nelayan dan laut sebagai bagian dari perjalanan dan pengenalan diri menciptakan perasaan kesatuan dengan alam dan warisan budaya. Puisi ini juga mencerminkan kerinduan akan identitas dan akar yang mendalam.
Keseluruhan, puisi "Bengkulu" adalah karya yang penuh emosi dan mendalam yang merenungkan hubungan antara individu, kenangan, identitas, dan kampung halaman. Penyair menggambarkan kerumitan dan keindahan perjalanan hidup dalam merangkul kenangan masa lalu.