Analisis Puisi:
Puisi "Waspa Kumembeng Jroning Kalbu" karya Gunawan Maryanto adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kehilangan, nostalgia, dan perubahan musim. Puisi ini menciptakan gambaran tentang perubahan dalam hubungan dan keterhubungan manusia dengan alam.
Musim dan Perubahan: Puisi ini membahas perubahan musim, khususnya dari September ke Oktober. Musim adalah simbol perubahan alam dan perasaan manusia. Dalam puisi ini, perubahan musim menciptakan perubahan dalam perasaan dan emosi seseorang.
Simbolisme Burung dan Sarang: Burung yang kembali bersarang adalah simbol dari perubahan dan pemulihan. Sarang burung adalah tempat yang melambangkan rumah, keamanan, dan kedamaian. Dalam konteks puisi ini, sarang burung menjadi simbol pemulihan hubungan atau kembali ke rumah setelah masa kehilangan.
Nostalgia dan Kehilangan: Puisi ini menciptakan nuansa nostalgia, terutama dalam penggunaan kata-kata "membangun segala yang pernah hilang." Ini merujuk pada kehilangan yang mungkin terjadi dalam hubungan atau dalam kehidupan seseorang. Perasaan nostalgia muncul ketika seseorang merindukan hal-hal yang telah berlalu.
Gambaran Alam: Puisi ini menggunakan gambaran alam, seperti kapuk-kapuk randu dan rawa-rawa yang menggenang, untuk menciptakan latar belakang yang kuat. Gambaran ini menambah kedalaman puisi dan menghubungkan perasaan manusia dengan alam sekitarnya.
Pribadi dan Alam: Puisi ini menciptakan perbandingan antara perasaan pribadi dan alam. Seperti burung yang kembali bersarang dan lubang-lubang yang terisi hujan, ada perasaan bahwa kehilangan pribadi dapat diisi kembali oleh alam atau perubahan alam.
Puisi Modern: Gaya puisi ini adalah contoh dari puisi modern, di mana penggunaan bahasa dan metafora yang kompleks menciptakan lapisan makna yang mendalam. Puisi ini mengeksplorasi tema-tema psikologis dan emosional dengan cara yang abstrak.
Puisi "Waspa Kumembeng Jroning Kalbu" menggambarkan perubahan musim, perasaan nostalgia, dan perubahan dalam hubungan. Ini adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan simbolisme alam dan menggambarkan hubungan antara manusia dan alam. Melalui kata-kata dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perasaan kehilangan dan perubahan dalam hidup.