Seiringan
Kepada penyulam tua seseorang bertanya:
”Mengapa sulamanmu begitu rumit. Sampai-sampai
imajinasiku tak mampu memasukinya.”
Penyulam tua menjawab:
”Soal imajinasimu yang tak mampu memasuki sulamanku,
itu soalmu sendiri. Bukan soalku atau soal sulamanku. Karena,
ketika aku menyulam, ketika itu pula, aku tak memasuki
imajinasi. Atau imajinasi memasukiku.
Aku dan imajinasi seiringan.”
Gresik, 2018
Puisi: Seiringan
Karya: Mardi Luhung