Puisi: Terakota Tanah Bali (Karya Sindu Putra)

Puisi: Terakota Tanah Bali Karya: Sindu Putra
Terakota Tanah Bali
(: Devian Branitasandhini)


ini babad manusia garam, menatah nama di air :dengarkanlah!
cakup tanganku, aku singa bersayap . masuki hutan lambang
aku tanam air api tanah kayu dan logam mulia
lubdaka berburu dan diburu di hutan ini
rama pun singgah dan membangun kemah
sepanjang pencariannya menemukan sita
arjuna bahkan bertapa dan memanah babi hutan
sebelum menerima senjata rahasia dan kitab suci
suaka gunung pasir ini :tanpa pintu. tanpa atap.
aku membungkuk diam. untuk memasuki kesenyapannya. bertani
melompat ke dalam api. seseorang yang mengembara 4 yuga
- yang menanggung semua penyakit. bertopeng
karena tidak ada yang dapat diajaknya bicara -
berkisah lelaki yang hendak menikahi ibunya
aku menjadi ikan selama tahun tak dikenal. menyusup kabut asap sampai bayanganku ditangkap. dibalut rumput, ditanam
di tanah berpagar. aku tak bisa sembunyi dari padang penangkaran ini. aku diringkus. beringsut, berkelit jejak dan suaraku menghujam sawah seluas telapak tangan. dan oleh gigir aura auratku,
seekor kuda menggigil. seekor kuda bermata kunang-kunang.
melubangi setiap tanaman sawah dengan sebelas taring sayapnya
bau mulut daki lengan peluh paha hingga garis telapak kakinya
mempesingkan aku. hanya tubuh berasap. melepas
sisik tikus berwarna: mengarung tumbuh disetiap tempat upacara
tersentuh cahaya dingin sepanjang jalan lahar. suara seekor kera
menunjuk ketiga mata air: jangan pejamkan. bayangkan!
mata lele itu seolah bulan sabit dari tempat matahari terbit
aku butuh seekor anjing, untuk menyeberangi kegaduhan ini
tanganku mengupas batu-batu. meniupkan wangi bunga
ke lubang hitamnya. terjaringlah bidadari-bidadari kayu
raksasa-raksasa padas: binal banal kalap
aku menyelinap ke lubang cacing perut penyu batu
waktu tersobek.
hutan perlahan asam. ttinggallah seorang pendoa
mengucapkan pengakuan dosa
menggoreskan nama sandi dengan asin empedu pada selaput dara
tuhan! tempat sucimu terbakar doa amarahku
aku legam. lebam. seragam boneka garam.


Puisi: Terakota Tanah Bali
Puisi: Terakota Tanah Bali
Karya: Sindu Putra

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Aceh (1) (bagi yang hilang-kehilangan) Sekejap larut di lembah - bukit memanjang jauh. Luka bersimaharaja di hati membayang perjalanan masa silam rindu belum lagi mau semb…
  • Nikah Bulankutemukan untukmu, bulan yang runtuhdalam kolam. kutemukan memeluk ranjang--wajah yang terlipat, dan terpatahpendar air di permukaan.(sedang kau dalam menunggu, sendiria…
  • Tanah Airku TerlukaDi bawah langit biru nan indah permaiDi Negeri penuh pengharapanKini hati rakyatnya gundah gulana terluka parahTindakan pemerintah sungguh jauh dari idealJanji-j…
  • Kisah TidurMungkin ada pesanYang dibisikkan ranjangKepada tubuhSewaktu ia putuskanMerebahMungkin tubuhSempat menyahut jugaEntah apa kepada ranjangSebelum telanjurLelapKini kamar su…
  • KerinduanDi kala senja mulai meredup kesedihan selalu memuncakSembari kududuk termangu dan mengenangmuKerinduanku melintas di pikiran kian datang kemari Seakan-akan waktu berj…
  • Pemulung SoreSengaja kususuri soreDi trotoar kutemukanSayup sisa makian siangKata-kata berceceranLepas dari sumber kisahnyaAda yang tak utuh lagiHuruf-hurufnya koyakSeperti habis t…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.