Sindu Putra adalah seorang penyair Indonesia yang dikenal melalui karya-karya puisinya yang penuh dengan refleksi mendalam terhadap kehidupan, alam, dan budaya. Lahir di Sanur, Bali, pada 31 Juli 1968, ia telah menghasilkan banyak karya yang dipublikasikan di berbagai media nasional serta dihimpun dalam buku-buku puisi yang mendapat apresiasi luas.
Perjalanan Awal dalam Dunia Sastra
Sindu Putra mulai menulis sejak duduk di bangku SMP pada tahun 1982. Karya pertamanya yang dipublikasikan muncul di Bali Post Minggu pada tahun yang sama. Sejak saat itu, puisinya terus mengisi berbagai media, termasuk Nusatenggara, Minggu Pagi, Merdeka Minggu, Hai, Bentara Kompas, Tempo, Media Indonesia, Jurnal Cak, Jurnal Puisi, dan Kalam.
Tidak hanya menulis secara mandiri, ia juga aktif dalam komunitas sastra, salah satunya Sanggar Minum Kopi, yang menjadi wadah bagi para sastrawan untuk berdiskusi dan berkarya. Berkat produktivitasnya, Sindu Putra kerap mendapat undangan untuk tampil dalam berbagai ajang sastra, seperti Winternachten Overzee di Yogyakarta (2001) dan Ubud Writers & Readers Festival di Bali (2004).
Penghargaan dan Prestasi
Sindu Putra merupakan salah satu penyair yang mendapat penghargaan bergengsi di dunia sastra Indonesia. Pada tahun 2005, ia meraih Cisadane Award dari Dewan Kesenian Tangerang. Puncak pengakuan atas karyanya datang pada tahun 2009 ketika ia menerima Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori Puisi melalui bukunya Dongeng Anjing Api. Dalam penghargaan tersebut, ia berbagi prestasi dengan Ria N. Badaria (kategori Penulis Muda Berbakat) dan Floribertus Rahardi (kategori Prosa) yang meraih penghargaan untuk buku Lembata.
Karya-Karya Sindu Putra
Sebagai penyair yang aktif berkarya, Sindu Putra telah menerbitkan beberapa buku puisi yang mendapat apresiasi tinggi. Beberapa karyanya antara lain:
- Kemah Malam Burung Malam (2000)
- Rumah Ilalang (bersama IAO Suwati Sideman, 2003)
- Dongeng Anjing Api (2008)
- Segara Anak (2010)
- Burung Origami (2017)
- Di Lombok Aku Dapatkan Puisi (2018)
Selain buku-buku puisi tersebut, puisinya juga dimuat dalam berbagai antologi, seperti Perjalanan (1990), Batu Beramal (1994), Bunga Rampai Puisi Bali (1996), dan Bali The Morning After (1999).
Gaya dan Karakteristik Karya
Puisi-puisi Sindu Putra sering kali menampilkan kekayaan metafora, simbolisme, dan refleksi filosofis yang dalam. Ia kerap mengeksplorasi tema-tema seputar alam, budaya Bali, serta pengalaman eksistensial manusia. Dalam Dongeng Anjing Api, misalnya, ia menyajikan puisi-puisi yang menggambarkan pengalaman dan perasaan manusia dengan cara yang simbolik dan imajinatif.
Warisan dan Pengaruh
Sebagai seorang penyair, Sindu Putra telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sastra Indonesia, khususnya di bidang puisi. Karyanya menjadi bagian dari warisan sastra yang memperkaya dunia kepenyairan tanah air. Dengan eksplorasi bahasa yang khas dan kedalaman makna dalam setiap puisinya, ia menjadi salah satu penyair Indonesia yang diperhitungkan.
Sindu Putra terus berkarya dan menginspirasi banyak generasi muda dalam dunia sastra. Karya-karyanya yang menggugah dan penuh makna tetap relevan, menjadikannya sebagai salah satu nama penting dalam sejarah puisi Indonesia.
Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi karya Sindu Putra untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.