Puisi: Suluk Nyiur Melambai (Karya Aprinus Salam)

Puisi: Suluk Nyiur Melambai Karya: Aprinus Salam
Suluk Nyiur Melambai


Pohon-pohon lahir karena air, bersama daun
berguguran ke tanah, dipoles matahari. Di mataku,
pohon bertelur, bersama ranting-ranting

Tak ada lambai yang mengemas diriku
Pucuk-pucuk tumbuh begitu saja. Menggapai awan
riang berlari karena hasrat yang tertahan
hingga bulan menghampiri, siluet pun terbayang

Tak ada yang memintaku menjadi lancip
menyuruh menjadi akar, pohon-pohon hadir
mengasah hari dari kesunyian dan desau angin

Di kejauhan, di kedekatan, akulah nyiur itu. Suara
melodi, mengetuk detak jantung dan langkah kaki.
Menjadi tubuhmu, dalam lambaimu.


Puisi: Suluk Nyiur Melambai
Puisi: Suluk Nyiur Melambai
Karya: Aprinus Salam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sukmaku Merdekasukmaku merdekatidak tergantung kepada Departemen Tenaga Kerjasemakin hari semakin nyata nasip di tangankutidak diubah oleh siapapuntidak juga akan diubah oleh Tuhan…
  • Suti Suti tidak kerja lagi pucat ia duduk dekat amben-nya Suti di rumah saja tidak ke pabrik tidak ke mana-mana Suti tidak ke rumah sakit batuknya memburu …
  • Di Tanah Negeri IniMilikmu Cuma Tanah Airbulan malam membuka matakumerambati wuwungan rumah-rumah bambuyang rendah dan yang miringdi muka parit yang suka banjirmembayanglah masa de…
  • 16 Septembermusim bunga bangunbangkit tegar sang waktubentuk hidup pecahjauh mendekat lebur menyatudebur surut pasang gelombangmembalut rasa sakit mewujud rasa hiduppertemuan perpi…
  • Kuburan Purwoloyo di sini terbaring mbok Cip yang mati di rumah karena ke rumah sakit tak ada biaya di sini terbaring pak Pin yang mati terkejut karena …
  • Hukumsemua bengkokmana yang lurus?: juga hukum.17 November 1996Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)Analisis Puisi:Puisi "Hukum" karya Wiji Thukul adalah sebuah pernyataan…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.