Puisi: Suluk Nyiur Melambai (Karya Aprinus Salam)

Puisi: Suluk Nyiur Melambai Karya: Aprinus Salam
Suluk Nyiur Melambai


Pohon-pohon lahir karena air, bersama daun
berguguran ke tanah, dipoles matahari. Di mataku,
pohon bertelur, bersama ranting-ranting

Tak ada lambai yang mengemas diriku
Pucuk-pucuk tumbuh begitu saja. Menggapai awan
riang berlari karena hasrat yang tertahan
hingga bulan menghampiri, siluet pun terbayang

Tak ada yang memintaku menjadi lancip
menyuruh menjadi akar, pohon-pohon hadir
mengasah hari dari kesunyian dan desau angin

Di kejauhan, di kedekatan, akulah nyiur itu. Suara
melodi, mengetuk detak jantung dan langkah kaki.
Menjadi tubuhmu, dalam lambaimu.


Puisi: Suluk Nyiur Melambai
Puisi: Suluk Nyiur Melambai
Karya: Aprinus Salam

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Alam Nan Kayaberdiri di tepi puncak bukit initak bosan layangkan pandangjauh ke sana hamparan laut birurebah di rumput puncak bukit initak pernah lelah sepasang matamenatap bentang…
  • Berhentilah Sakit, Negerikusemua orang bilang kau sakit, negerikuobat apa yang bisa menyembuhkanmudari ujung barat hingga ujung timurorang dengan mudah menabur amarahnegeri yang tu…
  • Cinta Tanahairderu ombak tak berubahdi  masa kanakku begitu jugatapi ombak terus mengikis pantaihari demi hari mendesak tepi bumihari demi hari hidup memojokkan kitagelombang …
  • Metamorfosis Kubawa buku, tapi bukan wahyu wajah waktu terlukis sebagai grafiti pada dinding imaji Serupa burung, aku merenung orang-oran…
  • Arusjauh dari pusat republikjauh dari berita politikada rasa tak terusiktenang, tak berisiktidakkah aku melarikan diripergi mencari rasa damaimenjauhi amuk banjirtinggalkan suasana…
  • Lautbukan laut namanyabila tak ada ombaknyabukan laut namanyabila tak ada gelombangnyabukan laut namanyabila tak ada ikan, karang, dan pasirbukan laut namanyabila tak mengelilingi …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.